GRESIK,1minute.id – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani tetap bekerja sambil berolahraga di hari libur Isra Miraj pada Kamis, 11 Maret 2021. Mengayuh sepeda balap, Gus Yani-sapaan akrabnya-Fandi Akhmad Yani, geleng-geleng kepala merasakan jalan rusak di wilayah Mengare, Kecamatan Bungah.
Dia mencari keberadaan alat berat yang disampaikan jajarannya di dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik untuk perbaikan jalan. Mengenakan masker, helm sepeda balap dan jaket berwarna biru membuat banyak orang tidak mengenali inspeksi mendadak yang dilakukan Bupati milenial ini di wilayah Mengare.
Gus Yani sudah melintasi akses masuk ke Mengare bahkan ke tiga desa di Mengare pagi hari sejak pukul 05.30. Gus Yani melihat kondisi jalan rusak itu merasa bersalah. Bupati yang baru dilantik pada 26 Februari 2021 itu pun meminta maaf kepada para pengguna jalan yang melintas.
“Ngapunten pak, ngapunten nggih margine risak, segera kulo dandosi (maaf pak, maaf nggih, jalannya rusak secepatnya saya perbaiki),”kata Gus Yani kepada warga yang melintas pada Kamis, 11 Maret 2021.
Akses jalan itu satu-satu bagi masyarakat di tiga desa beraktivitas di luar desa itu bertahun-tahun rusak. Belum tersentuh perbaikan. Kalau pun ada perbaikan tambal sulam ala kadarnya.Tiga Desa di Mengare itu, adalah Watuagung, Tanjung Widoro dan Kramat.
Gus Yani tidak menemukan keberadaan alat berat untuk perbaikan jalan tersebut. Saking kesalnya, dia menuntun sepedanya itu, kemudian menata paving yang rusak dengan kondisi bergelombang dan tidak beraturan di tengah jalan. Paving yang mengelupas hanya diuruk dengan pasir dan batu (sirtu).
Gus Yani mendapatkan keluhan kerusakan jalan di Mengare itu dari warga. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik sudah memberi laporan, bahwa ada alat berat untuk pengerjaan perbaikan jalan di Mengare.
Akan tetapi, Gus Yani yang mengeliling jalan itu sejak pukul 05.30 hingga 08.30 tidak menemukan keberadaan alat berat itu. “Ternyata tidak ada pengerjaan pagi hari ini, saya berharap dinas PU (DPUTR,red) harus konsisten mengawal pekerjannya. Beberapa hari yang lalu masih ada alat berat, saya pikir dikerjakan sampai tuntas, pada pagi hari ini ternyata tidak ada,”kata dia dengan nada kecewa.
Infrastruktur jalan menjadi salah satu prioritas Gus Yani bersama Wabup Gresik Aminatun Habibah. Jalan rusak menjadi keluhan di masyarakat Kota Santri-sebutan lain- Kabupaten Gresik. Bahkan, tidak hanya di Mengare saja, Gus Yani menyebut masih banyak di wilayah Gresik Selatan seperti di Kecamatan Menganti, Kecamatan Driyorejo dan lainnya.
Dia berharap para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait segera menindaklanjuti dan konsisten dengan pembangunan di Kabupaten Gresik. “Kami berharap tidak ada lagi korban kecelakaan akibat kondisi jalan rusak yang ada di Gresik,”kata dia.
Ridholah Amanu, 58, seorang pengguna jalan mengaku sudah lama, akses jalan ini rusak. Pengendara sepeda motor ini bekerja di pelabuhan dan melintasi jalan Mengare menuju Sembayat, Kecamatan Manyar ke tempat kerjanya setiap hari.
“Pernah ada kejadian kecelakaan jatuh gara-gara jalan rusak disini,”terangnya. Annna, warga lainnya setali tiga uang dengan Amanu. Pekerja pabrik di kawasan Manyar itu berharap perbaikan harus tuntas, akses jalan sudah lama rusak.
“Harusnya segera diperbaiki. Kondisi jalannya dari dulu ya rusak begini sampai sepeda motor saya pernah rusak,”ucapnya. Sejatinya, Pemkab Gresik sudah membuka akses kepada warga untuk melaporkan jalan rusak. Mulai dari media sosial, Facebook, Instagram dan WhatsApp.
Warga bisa memberikan pengaduan jalan rusak melalui aplikasi APALAN (Aplikasi Pengaduan Pengguna Jalan) yang bisa diunduh di playstore.
Kemudian spanduk layanan pengaduan nomor WhatsApp Unit Reaksi Cepat (URC) yang tersebar di Gresik dengan slogan ‘Tiada Hari Tanpa Menambal jalan’.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik Gunawan Setiaji ketika dikonfirmasi 1minute.id mengaku masih rapat. “Maaf, saya masih rapat,”katanya. (*)