TKP : Lokasi dugaan perundungan anak di selasar Alun-alun Gresik ( foto : chusnul cahyadi /1minute.id)
GRESIK,1minute.id – Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KBP2A) Gresik dr Ady Yumanto mengatakan pihaknya merasa prihatin itu.
“Miris saya melihat video itu,”kata Ady Yumanto dikonfirmasi seluler, Kamis 7 Januari 2021.
Menurut Ady Yumanto, kekerasan terhadap anak itu setiap tahun meningkat di Gresik. “Penyebab utama faktor ekonomi, orang tua kemudian sering bertengkar,”katanya.
Ketidakharmonisan rumah tangga itu, tambahnya, membuat anak menjadi liar. “Mereka mencari kepuasan di luar rumah,”katanya.
Dan, jumlah kekerasan anak itu terus meningkatkan di Kota Santri ini. “Memang tidak banyak, tapi dua tahun terakhir meningkat,”kata Ady.
Sayangnya, dr Ady Yumanto tidak membawa data terkait kekerasan terhadap anak di Gresik. “Tidak banyak tapi tetap miris,”ujarnya.
Dalam waktu dekat, tambahnya, akan duduk bareng dengan semua elemen masyarakat yang peduli terhadap anak. Dan, Ady berharap pelaku kekerasan terhadap anak harus dijatuhi hukuman setimpal.
Sesuai aturan perundang-undangan yang ada. “Agar ada efek jera terhadap orang tua atau anak yang melakukan kekerasan terhadap anak,”tegasnya.
Seperti diberitakan vidoe dugaan perundungan viral di media sosial (medsos). Dalam video berdurasi 23 detik itu seorang anak perempuan diperkirakan usia belasan tahun menjadi korban perundungan sejumlah remaja putri di selasar Alun-alun Gresik.
Dalam video itu, anak memakai kaus bercorak garis-garis horisontal di tampar, di tendang sejumlah remaja putri. Meski, korban kekerasan itu sudah terjatuh sambil menutupi wajahnya dengan jilbab warna hitam, pelaku seakan tidak mau memaafkan. Remaja-remaja putri itu semakin beringas. (*)