GRESIK,1minute.id – Generasi muda di Desa Siwalan, Kecamatan Panceng, Gresik, berharap kepada calon bupati milenial Fandi Akhmad Yani agar nanti kalau jadi bupati lebih memprioritaskan lagi sektor kepemudaan yang terintegrasi dengan industri.
Mereka optimistis Cabup berpasangan dengan Cawabup Aminatun Habibah (Bu Min) memiliki potensi besar mewujudkan mimpi generasi muda itu. Sebab, pria yang akrab disapa Gus Yani ini masih muda, tegas dan enerjik.
Mereka menganggap selama ini pemerintah belum memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) para pemuda di Gresik menjadi lebih berdaya dan produktif. Padahal, tidak sedikit pemuda yang dapat memberikan kontribusinya dalam pembangunan daerah.
“Selama sepuluh tahun ini belum pernah ada pemberdayaan bagi pemuda, padahal banyak problem yang dihadapi misalnya potensi SDM pemuda yang tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana termasuk tenaga kerja yang belum terserap,”kata Ulil Absor, Selasa 10 November 2020 sore.
Ulil berharap besar kepada Gus Yani agar bisa memberikan solusi bagi pemuda desa. Misalnya, saat ini di tengah pandemi pemuda kesulitan mendapatkan pekerjaan. Selain itu, banyak lulusan yang harus menganggur bertahun-tahun karena peluang mendapat kerja yang kecil.
“Banyak pemuda disini yang nganggur. Mereka sudah ngelamar ke perusahaan tapi tidak diterima. Jadi sulitnya minta ampun kerja di kota sendiri. Kita berharap Gus Yani bisa memberi solusi untuk pemuda,”harapnya.
Pemuda lain, Nadlir juga mempunyai harapan yang sama. Ia mengaku, pemuda di desa Siwalan banyak yang nekat menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia), karena tidak ada lapangan pekerjaan di desa. Bahkan, sulit mencari pekerjaan di Gresik.
Untuk itu, dia berharap kepada Gus Yani jika terpilih jadi bupati Gresik periode 2021-2025 memberikan perhatian kepada para pemuda. Diantaranya, memberikan di training agar memiliki soft skill sesuai kebutuhan tenaga kerja industri di Gresik.
Misalnya, dengan memfungsikan secara maksimal Balai Latihan Kerja (BLK) atau pelatihan ketenagakerjaan yang menyasar pemuda desa untuk home industri di desa.
“Jadi pemuda disini banyak yang nekat jadi TKI, padahal di Gresik banyak ribuan pabrik yang bergerak di berbagai bidang dan produksi macam-macam. Kami harap ada pelatihan untuk peningkatan skill pemuda sesuai kebutuhan pabrik atau industri rumahan di desa,”ujarnya.
Sementara cabup milenial, Gus Yani yang mendapat berbagai keluhan para pemuda saat kampanye blusukan itu menawarkan solusi. Melalui program yang tertuang di visi misinya Gresik Berkarya dan Mandiri, Gus Yani memberikan kepastian terhadap para pemuda yang baru lulus bisa segera mendapat pekerjaan.
“Saya dan Bu Min menjamin setiap pemuda yang lulus akan mendapat pekerjaan. Jadi tidak ada lagi pemuda bunuh diri karena sulit dapat kerja. Ini komitmen kami untuk mengurangi angka pengangguran yang saat ini cukup tinggi,”kata Gus Yani. “Di Gresik, tambahnya, sekitar 36.390 pengangguran produktif awal 2020,”imbuh mantan Ketua DPRD Gresik ini.
Gus Yani lebih jauh menjelaskan jumlah pengangguran produktif sebesar itu belum termasuk tenaga kerja yang kena PHK akibat lumpuhnya ekonomi sepanjang pandemi Covid 19. Oleh karena itu pihaknya menyiapkan program pelatihan keterampilan kerja intensif 3 in 1 untuk angkatan kerja baru. Yakni Pelatihan, Sertifikasi Kompetensi dan Penempatan Kerja secara berkala.
“Sebagai wujud nyata paslon Niat untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kompetensi SDM agar siap bersaing. Pelatihan keterampilan kerja intensif 3 in 1 ini kami siapkan dengan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi untuk penyerapan tenaga kerja industri secara lebih masif,”terang menantu KH. Agoes Ali Masyhuri ini.
Ditambahkan Gus Yani, program tersebut ada dua opsi. Pertama masuk di dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sehingga saat lulus bisa langsung bekerja karena memiliki skill. Kedua memaksimalkan fungsi BLK yang bersinergi Dinas Tenaga Kerja (Dinas Tenaga Kerja) sebagai tahapan peningkatan keterampilan (up-skilling) dan pembaruan keterampilan (reskilling).
“Sekarang era revolusi industri 4.0 yang bersamaan dengan bonus demografi. Maka pemerintah kabupaten yang akan datang nanti harus membuka kesempatan bagi SDM di berbagai sektor industri untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan industri,”jelasnya. (*)