Menyonsong Gresik Emas yang Mendunia, Pemkab Gresik Siapkan SDM dan Kebijakan untuk Gen-Z

GRESIK,1minute.id – Rembug Akur kembali dihelat oleh Pemerintah Kabupaten Gresik pada Sabtu malam, 21 September 2024. Gelaran kali kedua yang diinisiasi oleh Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat atau Bakohumas Gresik dipusatkan di hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik atau UMG ini bertajuk “Rembug Akur dan Mimbar Mahasiswa : Gresik Kerja, Gresik Daulat Industri”.

Dialog yang menghadirkan ratusan mahasuswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM dari berbagai kampus serta para pemuda di Kota Industri-sebutan lain-Kabupaten Gresik ini berlangsung seru. Ada tiga narasumber yang hadir yakni Bupati Fandi Akhmad Yani ; Rektor UMG  Nadhirotul Laily serta Sekretaris Daerah atau Sekda Gresik Achmad Washil Miftachul Rachman.

Kabupaten Gresik yang memiliki luas wilayah 1.194 kilometer persegi. Nilai investasi tren terus naik. Ribuan pabrik beroperasi. Kini, ada pabrik smelter terbesar di dunia beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus, Java Integreted Industrian and Port Estate atau KEK JIIPE di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Upah minimum kabupaten atau UMK Gresik 2024 sebesar Rp 4.642.031 perbulan atau tertinggi nomor dua di Jawa Timur. 

Berbagai “keistimewaan” itu, Gresik di mata para pencari kerja Gresik bagai gadis bertubuh lencir, berkulit kuning dan berhidung mancung. Pencari kerja berbondong-bondong untuk menikmati “madunya”.

“Apakah BEM siap diubah?” tanya Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengawali mimbarnya. “Berubah seperti apa?” tanya peserta. Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani tampil memakai sarung, baju koko warna putih, berkopyah hitam serta sepatu dengan lugas mengatakan perubahan yang diinginkan menjadi lebih baik. 

Caranya, mahasiswa harus aktif belajar, berorganisasi dan meningkatkan kompetensi. Gus Yani memberikan teladan kepada mahasiswa dan pemuda lainnya. Ditengah kesibukan sebagai orang nomor satu-julukan lain-Bupati Gresik tetap belajar. “Saya saat ini juga mahasiswa sedang menempuh program S-3 (doktoral, Red),” katanya mendapatkan tepuk sorak peserta yang memenuhi Hall Sang Pencerah. Gus Yani sarjana Ekonomi dan Magister Mitigasi Bencana dari Universitas Airlangga Surabaya.

Gus Yani menyampaikan bahwa Pemkab Gresik telah menyiapkan rencana jangka, menengah, panjang untuk mengoptimalkan Sumber Daya Manusia atau SDM yang memadai untuk kebutuhan penyerapan industri.  Masyarakat Gresik di usia produktif, bisa menambah kemampuan dan keterampilan untuk menjawab kebutuhan dunia kerja. 

Selain pelatihan, Pemkab juga sudah menyiapkan kebijakan untuk mematangkan instrumen pengembangan SDM tersebut dengan menekankan aspek integrasi antara budaya, industri dan masyarakat.

“Tantangan kita semakin besar. Dengan percepatan kemajuan teknologi, tugas kita menyiapkan keterampilan semaksimal mungkin. termasuk ketrampilan bahasa asing,” ujar Gus Yani.  

“Kami mengajak pada seluruh anak-anak muda yang  ada di kabupaten Gresik siap berubah, Kalau tidak kita siapakan hari ini akan menjadi masalah yang besar,” lanjutnya.  

Selain itu, adanya Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK banyak potensi yang perlu diserap. Tidak hanya terkait penyerapan tenaga kerja saja. Ada peluang lain seperti penyediaan logistik, Makan dan minuman atau mamin bagi pekerja. Hal itu, sudah diformulasikan Pemkab Gresik, untuk kemanfaatan masyarakat lokal melalui kerja sama dengan sektor UMKM lokal. 

“Jadi tidak hanya soal tenaga kerja saja. Ekonomi kultur masyarakat juga harus disiapkan. Seperti mendorong produksi petambak Bandeng sebagai produk lokal. Itu menjadi satu ekositem yang mendukung adanya KEK,” jelasnya. 

Ia juga meminta kepada seluruh stokeholder, termasuk Perguruan Tinggi, ikut mendorong menyiapkan SDM lokal yang kompeten siap bekerja sesuai kebutuhan industri, misal jurusan yang berkaitan dengan keterampilan teknik mesin. Pada 2025, Pemkab Gresik akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6,5 miliar.  Anggaran itu, akan digunakan oleh Dinas Tenaga Kerja atau Disnaker Gresik memberikan pelatihan kepada anak-anak usia produktif di Gresik. Sebab, pelatihan keterampilan bersertifikasi sangat dibutuhkan. “Anggaran untuk penamping anak Gresik,” tegasnya. 

FOTO BARENG MAHASISWA : Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (baju putih berkopyah) , Rektor UMG Nadhirotul Laily foto bersama usai Rembug Akur dan Mimbar Mahasiswa di Hall Sang Pencerah UMG pada Sabtu malam, 21 September 2024 (Foto : chusnul cahyadi /1munute.id)

Sementara itu, Rektor UMG Nadhirotul Lailly, menyampaikan, bahwa Kabupaten Gresik merupakan kota strategis yang punya keunggulan sebagai kota industri. “Ada ribuan industri mikro hingga multinasional,” kata Nadhirotul.

Namun menurutnya, keunggulan tersebut juga tidak lepas dari tantangan, yakni bagaimana potensi tersebut bisa berdaulat. Bisa dimanfaatkan masyarakat lokal, terutama generasi Z. 

Untuk itu, Ia mendorong mahasiswa untuk terus meningkatkan kompetensi. “Jangan menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang),” kata Laila. Mahasiswa Gresik bisa punya empati sosial dan peran di komunitas masyarakat. Karena dunia pendidikan menurutnya masih belum cukup untuk mengasah soft skill ketika masuk ke dunia kerja. “Tidak bisa dipungkiri dunia mahasiswa tidak cukup, butuh soft skill untuk menjadi modal di dunia kerja,” pungkasnya.

Sementara itu,  Sekda Gresik Achmad Washil Miftachul Rachman menyampaikan konsep Gresik kedepan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD dengan slogan “Gresik Emas yang Mendunia”. Slogan tersebut mengingat Kabupaten Gresik kedepan akan menjadi tumpuan ekonomi Jawa Timur. “Salah satu yang kita siapkan yakni bahasa Asing, Bahasa Inggris dan Mandarin,” jelasnya. 

Washil menerangkan, bahwa, Pemkab Gresik juga, sudah  membuat regulasi yang mengakomodir kepentingan masyarakat lokal. Setidaknya ada 2 komponen regulasi, pertama, terkait penyertaan kemitraan UMKM, kedua regulaasi ketenagakerjaan yang mewajibkan perusaahaan untuk penyerapan warga lokal Gresikk 60 persen. “Sudah ada regulasi. Jadi tinggal kita manfaatkan untuk masuk,” jelasnya. 

Lebih lanjut Washil, membeberkan, jika KEK di Manyar akan semakin banyak investor, industri yang masuk. Itu akan menambah peluang penyerapan tenaga kerja lokal. “Ada industri baru nanti. Ada industri tembaga dan timah yang masuk. Ini bisa menambah peluang,” bebernya. (yad/adv