GRESIK,1minute.id – Belasan siswa UPT SDN Setiabudi Gresik terlihat antusias memeloti komputer tablet. Didampingi petugas dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atau Perpusda Gresik mereka belajar tentang anotomi tubuh.
Sementara siswa lainnya, belajar tentang tata surya. Siswa yang kebanyakan anak Tionghoa di sekolah “Bhineka Tunggal Ika” di Jalan Setibudi, Gresik itu.
Tangan-tangan lentik bocah beberapa kali terlihat menyentuh layar komputer tablet yang diletakkan di meja sambil duduk lesehan di lantai kayu di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro atau WEP itu.
Gedung dengan arsitektur atap berbentuk rumah Keong itu dipenuhi ratusan anak. Mereka siswa Pendidikan Anak Usia Dini dan sekolah dasar negeri dan swasta. Mereka tumplek-blek di WEP yang berlokasi di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Gresik itu untuk menghadiri pucak Peringatan Hari Anak Nasional atau HAN 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan atau Dispendik Gresik pada Rabu, 31 Juli 2024.
Di Kabupaten Gresik, HAN tahun ini mengusung tema “Anak Merdeka dari Kekerasan, Perkawinan Anak, Pekerja Anak dan Stunting menuju Gresik Inklusif”. Acara yang melibatkan 836 siswa itu dihadiri antara lain Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Ketua Bunda Puspa Gresik Nurul Haromaini Ali, Kepala Dinas Pendidikan Gresik S.Hariyanto serta para kepala PAUD hingga SMP Negeri dan Swasta.
Nah, permainan edukasi digital yang dimainkan puluhan siswa, diantaranya dari UPT SDN Setiabudi Gresik itu di sediakan oleh Dinas Perpustakaan dan Keatsiapan Gresik.
Menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gresik Budi Raharjo ada dua jenis permainan edukasi digital hasil inovasi yang dibawah ke puncak HAN 2024. Dua inovasi itu adalah Literasi Grafis ke Digital Grafis dan Literasi Edukasi Digital. Inovasi literasi edukasi digital ini baru 4 bulan diperkenalkan kepada siswa. “Di era digital, anak-anak generasi Z dan Alpha sangat senang dengan games. Nah, kami mengenalkan permainan yang ada edukasinya,” ujar Budi Raharjo pada Rabu, 31 Juli 2024.
Literasi Grafis ke Digital Grafis, kata Budi Raharjo, anak diajak mewarnai ikan dan menulis namanya diatas buku gambar. Gambar itu kemudian di scan. “Melalui aplikasi, gambar ikan yang sudah di scanner itu bisa bergerak-gerak di sebuah akuarium. Dan, ada nama mereka. Anak-anak senang,” kata mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika atau Kominfo Gresik ini.
Sedangkan, inovasi kedua adalah Literasi Edukasi Digital. Di literasi edukasi digital ini, jelas Budi Raharjo, anak-anak dikenalkan beberapa ilmu pengetahuan. Diantaranya, Tata Surya dan Anatomi tubuh manusia. “Di Literasi Edukasi digital ini kami masih punya 10 pengetahuan dan games edukasi,” ujar mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja atau Kadisnaker Gresik ini.
Pengenalan Literasi Edukasi Digital untuk meningkatkan minat baca anak. “Karena era digital, anak-anak bisa main games yang tetap memiliki edukasi,” katanya. (yad)