Wabup Gresik Aminatun Habibah : Sinergi dan Ketepatan Data Kunci Percepatan Penurunan Stunting 

GRESIK,1minute.id –  Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak atau KBPPPA Gresik menggelar kegiatan diseminasi hasil audit kasus stunting semester pertama tahun 2024 dan penyusunan rencana tindak lanjut penanganan stunting.

Hasilnya?  Sebanyak 16 calon pengantin, 39 ibu hamil atau bumil, 17 ibu nifas, dan 631 bayi dibawah dua tahun atau Baduta yang tersebar di 18 kecamatan.

Diseminasi adalah penyebarluasan ide, gagasan dan sebagainya. Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menyatakan penanganan stunting tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Sehingga diperlukan adanya sinergi berbagai pihak dalam menangani permasalahan stunting di Kabupaten Gresik.

Selain sinergi, imbuhnya, akurasi data lapangan yang riil dalam upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Gresik. “Stunting adalah suatu permasalahan yang kompleks, namun tetap bisa selesaikan dengan kolaborasi dari semua pihak. Karenanya, saya harap angka stunting yang masuk adalah angka yang riil. Dengan angka yang riil, kita bisa tahu kondisi nyata di lapangan dan dari situ kita bisa merumuskan strategi yang pas guna menanggulanginya,” tegas Aminatun Habibah yang juga  Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting ini pada Selasa, 30 Juli 2024.

Berdasarkan data yang dipaparkan, terdapat beberapa kelompok masyarakat yang menjadi target audit stunting semester satu tahun 2024.

Kelompok-kelompok tersebut di antaranya calon pengantin yang berisiko, ibu hamil, ibu nifas, dan semua baduta yang selama dua bulan tidak mengalami peningkatan berat badan.

Apa langkah strategis yang harus dilakukan? KBPPPA Gresik telah menyusun sejumlah  rencana strategis penanganan stunting yang melibatkan berbagai sektor. Program-program yang akan dilaksanakan mencakup peningkatan akses terhadap layanan kesehatan ibu dan anak, penyuluhan gizi, sanitasi, serta pendampingan terkait pola asuh anak. Selain itu, akan dilakukan penguatan sistem pemantauan dan evaluasi untuk memastikan program-program tersebut berjalan efektif dan tepat sasaran.

Sementara itu, Kepala Dinas KBPPPA Gresik Titik Ernawati mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen dalam upaya penurunan angka stunting di Gresik. Ia bersama tim pendamping keluarga melakukan kunjungan ke rumah sasaran guna untuk melihat secara langsung kondisi lapangan.

“Total kasus yang masuk dalam audit kasus stunting semester satu tahun 2024, di antaranya sebanyak 16 calon pengantin, 39 ibu hamil, 17 ibu nifas, dan 631 Baduta yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Gresik,” terangnya. (yad)