Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani “Berguru” ke Galeri Rasulullah. Ini Tujuannya

BANDUNG,1minute.id – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani serius mewujudkan mimpi warga Kabupaten Gresik untuk memiliki museum art. 

Untuk mewujudkan mimpi jutaan warganya, Gresik Universal Science atau GUS itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah bersama wartawan melakukan studi tiru ke Galeri Rasulullah yang berada di kompleks Masjid Agung Al Jabbar, Kota Bandung, Jawa Barat pada Senin, 22 Juli 2024.

Pembangunan GUS berada di kompleks Islamic Center di Desa Kedungpring, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik itu ditargetkan rampung akhir 2024. 

“Kunjungan ini kita harapkan menjadi suatu inspirasi dalam pembangunan kompleks islamic center di Balongpanggang yang akan kita tuntaskan di tahun ini. Dari kunjungan ini, kita dapatkan banyak konsep, ide, dan kreativitas yang dapat kita terapkan di Balongpanggang,” kata Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani. 

Sebagaimana diketahui di kompleks Islamic Center Balongpangganterdapat tiga bangunan . Satu diantaranya adalah Masjid KH. Robbach Ma’sum yang telah diresmikan pada Maret 2024 lalu. Dari kompleks bangunan tersebut, salah satunya akan dibangun gedung yang difungsikan sebagai Art Science dan perpustakaan.

DIALOG: Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani didampingi Kepala Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCKPKP) Gresik Ida Lailatus Sa’diyah berdiskusi dengan pengelola Galeri Rasulullah di kompleks Masjid Agung Al Jabbar, Kota Bandung, Jawa Barat pada Senin, 22 Juli 2024 ( FOTO: chusnul cahyadi/1minute.id)

Pemilihan lokasi Galeri Rasulullah di Mesjid Al Jabbar juga punya alasan tersendiri. Galeri Rasulullah sendiri terkenal dengan desain arsitekturnya yang futuristik serta koleksi yang mengedepankan teknologi interaktif.

Fasilitas ini tidak hanya menjadi tempat edukasi, tetapi juga destinasi wisata yang menarik bagi masyarakat luas. Kunjungan wisatawan di kompleks Masjid Agung Al Jabbar dan Galeri Rasulullah itu mencapai 7 juta per tahun. Disamping karena lokasinya yang sama-sama menjadi satu kompleks dengan Masjid, tema galeri dan penggunaan teknologi modern juga menjadi pertimbangan khusus.

“Tidak hanya itu, kita juga mendapat pelajaran baru terkait dengan payung hukum, hingga pengelolaan dan perawatan yang menjadi evaluasi kita agar nantinya pembangunan GUS di Balongpanggang menjadi lancar,” terangnya.

Lebih jauh Gus Yani mengungkapkan, terkait GUS nantinya akan mengangkat konten kearifan lokal dengan konsep art digital. Semuanya akan di konsep digital yang menarik dan modern agar menjadi daya tarik dan sumber edukasi bagi anak-anak sekolah. Ini nantinya akan diintegrasikan dengan tersedianya sentra UMKM yang menjual produk-produk lokal baik itu kuliner maupun cinderamata.

Kunjungan studi tiru ini menjadi lebih spesial dengan keikutsertaannya para jurnalis dari Kabupaten Gresik turut mengawal terwujudnya mimpi besar pemerintah kabupaten Gresik di kompleks Islamic center di Balongpanggang.

“Kehadiran rekan-rekan jurnalis Gresik ini kita harapkan bisa menginformasikan kepada masyarakat bahwa nanti kita akan mempunyai museum digital di Balongpanggang. Tidak usah jauh-jauh ke luar negeri, nanti di Balongpanggang itu akan ada,” tutupnya. (yad)