GRESIK,1minute.id – Sejumlah orang menghentikan kegiatan ibadat jemaat Kristiani. Penghentian ibadat GPIB Benowo di kediaman Hormali Sirait (Manurung) di Kompleks Perumahan Cerme Indah, Desa Betiting Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik itu sempat menimbulkan kegaduhan. Adu urat saraf.
Beruntung aparat kepolisian bersama Forkopimcam Cerme cepat turun tangan dengan melakukan mediasi dua pihak. Happy ending. Mereka saling bermaafan.
Mediasi dilakukan di Balai Desa Betiting itu dipimpin langsung oleh Kapolsek Cerme Iptu Andik Asworo, Camat Cerme Umar Hasyim bersama Danramil dan kepala desa setempat dilakukan pada Kamis malam, 9 Mei 2024.
Harapa Hormali Sirait kegiatan ibadat tidak dilarang dan bisa dilakukan di rumah. Sementara, Yoyok dan keluarga menyampaikan permohonan maaf atas tindakannya menghentikan kegiatan ibadah dan berharap ada komunikasi.
Menurut Iptu Andik Asworo, hasil mediasi kesepakatan bersama bahwa kedua belah pihak saling menghormati, menghargai dan memaafkan apa telah terjadi untuk menjadikan evaluasi diri dan saling menahan ego. “Kesepakatan itu tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak manapun dan berikut di tanda tangani bersama yang bermaterai,” ujar Kapolsek Cerme Andik Asworo.
Iptu Andik Asworo berharap antarwarga meningkatkan komunikasi sehingga tidak ada kesalahan pahaman. “Kami (Polsek Cerme) akan terus melakukan patroli di sekitar Perum Cerme Indah untuk menjaga keamanan dan kondusifitas terutama peran Bhabinkamtibmas dalam komunikasi dan pembinaan msyarakat,” katanya.
Untuk diketahui Yoyok beserta istri dan seorang warga menghentikan kegiatan ibadat Peringatan Kenaikan Isa Almasih di rumah Hormali Sirait (Manurung) di Kompleks Perumahan Cerme Indah, Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik pada Rabu, 8 Mei 2024. Sempat terjadi adu mulut. Manurung adalah jemaat kristiani dari GPIB Benowo, Surabaya. (yad)