GRESIK,1minute.id – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Gresik Nana Riana menegaskan penyidikan dugaan korupsi penyalahgunaan dana hibah untuk UMKM sebesar Rp 19 Miliar untuk 782 UMKM terus berlanjut.
Saat ini, satu tersangka yang dilakukan penahanan. Tersangka itu adalah mantan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindag (Diskoperindag) Gresik Malahatul Fardah menjalani penahanan selama 20 hari, mulai Kamis 22 Februari 2024. Dan, bisa diperpanjang. “Kami akan terus melakukan pengembangan perkara tersebut,” kata Kajari Nana Riana didampingi Kasi Pidsus Kejari Gresik Alifin N Wanda dan Kasi Intelijen Kejari Gresik Raden Achmad Nur Rizky dalam konferensi pers di kantor Kejari Gresik pada Kamis, 22 Februari 2024.
Pengembangan perkara tidak hanya berfokus pada penyedia jasa. Juga, aparatur sipil negara di organisasi perangkat daerah (OPD) yakni Diskoperindag Gresik. “Sangat mungkin tersangka akan bertambah. Teman-teman harap bersabar,” katanya. Pengembangan perkara akan lebih fokus pejabat setingkat Kepala Bidang (Kabid).
Seperti diberitakan, Kejari Gresik melakukan penahanan terhadap mantan Kadiskoperindag Gresik Malahatul Fardah pada Kamis, 22 Februari 2024 sekitar pukul 17.45 WIB. Penahanan dilakukan setelah tersangka menjalani pemeriksaan selama 2 jam, mulai pukul 15.30 WIB. “Tiga kali kami lakukan pemanggilan, 2 kali tersangka hadir. Saya berharap untuk yang lainnya lebih korporatif,” tegasnya.
Seperti diberitakan, Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik menahan mantan Kepala Diskoperindag Gresik Malahatul Fardah yang tersandung dugaan korupsi hibah barang untuk UMKM Gresik 2022. Kerugian negara sekitar Rp 860,2 juta.
“Penahanan dilakukan untuk 20 hari ke depan,” ujar Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Gresik Nana Riana didampingi Kasi Pidsus Kejari Gresik Alifin N Wanda dan Kasi Intelijen Kejari Gresik Raden Achmad Nur Rizky dalam konferensi pers di kantor Kejari Gresik pada Kamis, 22 Februari 2024.
Kejari Gresik telah melakukan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan dana hibah untuk UMKM sebesar Rp 19 Miliar untuk 782 UMKM sejak 2023. Akan tetapi anggaran yang terserap hanya sebesar Rp 17,6 MilIar untuk 774 UMKM atau KUM. Dalam pengadaan barang melalui e-katalog itu, terdapat 12 penyedia barang. Potensi kerugian negara dari realisasi anggaran Rp 17,9 miliar itu sekitar Rp 1,7 miliar.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Gresik Nana Riana mengatakan, penyidikan dugaam korupsi hibah barang untuk UMKM di Diskoperindag Gresik ini dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama ini, penyidik pidsus fokus pada dua dari 12 penyedia jasa. Yakni, PT Alam Sejahtera Abadi dan CV Ratu Abadi. Dua perusahaan penyedia itu, telah menyalurkan bantuan hibah untuk pemohon sebanyak 172 dari 740 UMKM atau KUM sebesar Rp 3,7 miliar.
“Barang yang di distribusikan oleh dua penyedia barang untuk 172 UMKM/KUM didapatkan adanya kerugian negara sebesar Rp 960 juta,” kata Kajari Nana Riana didampingi Kasi Pidsus Kejari Gresik Alifin N Wanda dan Kasi Intelijen Kejari Gresik Raden Achmad Nur Rizky pada Selasa, 28 November 2023. Akan tetapi, setelah dilakukan perhitungan ulang oleh auditor madya Kejati Jawa Timur turun menjadi sebesar Rp 860.211.548. (yad)