GRESIK,1minute.id – Masa kepemimpinan, Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gresik genap dua tahun pada 26 Februari 2023 nanti. Pasangan Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gresik oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi Jawa Timur pada Jumat, 26 Februari 2021.
Saat itu, wabah Covid-19 mengganas. Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani dan Bu Min-sapaan karib-Aminatun Habibah tidak bisa gasspoll melaksanakan program Nawa Karsa. Sebab, bupati termuda sejak berdirinya Kabupaten Gresik dan Wakil Bupati perempuan pertama di Kabupaten Gresik itu berfokus untuk penanganan wabah untuk menyelamatkan warga dari pagebluk yang paling mengerikan itu.
Memasuki tahun kedua, pandemi melandai Gus Yani dan Bu Min memfokuskan untuk merealisasikan program Nawa Karsa. Sembilan program unggulan itu, adalah Gresik AKAS ; Gresik SEGER ; Gresik MAPAN ; Gresik AGROPOLITAN ; GEMA KARYA ; Gresik CERDAS ; Gresik SEHATI ; Gresik BAROKAH dan Gresik LESTARI.
Di bidang pendidikan, diantaranya. Dalam dua tahun terakhir ini, sejumlah program telah dilakukan dan sudah dapat dinikmati oleh masyarakat Gresik. Terutama warga yang memiliki anak sekolah maupun belajar di pondok pesantren (Ponpes). Di era Gus Yani-Bu Min, santri ponpes mendapatkan fasilitas antarjemput ketika liburan Idul Fitri. Mereka dijemput di pondok masing-masing untuk diantar balik pulang.
Liburan selesai dan kembali ke pondok untuk kembali nyantri, mereka diantar ke pondok lagi. Sepintas tampak sederhana. Namun, program ini menyasar ribuan santri asal Gresik yang tersebar di Jawa Timur sehingga membutuhkan persiapan matang. Manfaatnya terasa besar bagi santri dan wali santri. Tidak ribet. Santri senang, wali santri lega karena fasilitas yang diberikan selama perjalanan terjamin. Khusus santri asal Pulau Bawean, mereka juga mendapatkan tambahan subsidi tiket kapal.
Sedangkan, untuk siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) Negeri dan Swasta, Pemkab Gresik melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) memberikan bantuan sosial (bansos) bagi orang tua yang ekonomi kurang beruntung alias kurang mampu. Pada 2022, Pemkab Gresik menggelontorkan bansos sebesar Rp 3,01 miliar untuk 8.236 siswa tersebar di 492 lembaga pendidikan.
Rinciannya, jenjang SD sebanyak 5.951 siswa dari 384 lembaga. Setiap siswa mendapatkan bansos Rp 300 ribu. Kemudian, jenjang SMP bansos digelontorkan kepada 2.285 siswa berasal dari 108 lembaga pendidikan di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik ini. Masing-masing siswa menerima Rp 540 ribu.
Selain bantuan langsung kepada siswa, Pemkab Gresik berikhtiar untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan pemerataan pendidikan. Kurun waktu dua tahun ini, Pemkab Gresik membangun dua gedung sekolah baru di Gresik Selatan dan Gresik Utara. Di Gresik Selatan telah berdiri gedung UPT SMP Negeri 33 Gresik. Gedung pendidikan itu berada di Kompleks Perumahan Bukit Bambe, Desa Bambe, Kecamatan Driyorejo. Gedung sekolah itu berdiri diatas lahan seluas 7.816 meter persegi (m²).
Gedung baru itu diresmikan oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah pada 1 Maret 2022 lalu. Sebelum gedung baru berdiri, siswa kelas VII dan VIII berjumlah 439 orang menempati gedung SMPN 8 Gresik yang terletak di Desa Tenaru, Kecamatan Driyorejo untuk kegiatan belajarnya.
Gedung sekolah baru lainnya, adalah UPT SMP Negeri 34 Gresik. Tahap pertama, proyek pembangunan sekolah berlokasi di Kompleks Perumahan Pondok Permata Suci (PPS) Desa Suci, Kecamatan Manyar telah kelar pada Desember 2022.
Gedung UPT SMP Negeri 34 Gresik ini berdiri diatas lahan seluas 6.567 meter persegi (m²). Gedung sekolah dibangun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Gresik 2022 sebesar Rp 8,05 miliar. Anggaran tersebut untuk pembangunan konstruksi, 10 ruang kelas, 4 ruang guru atau kantor dan 6 toilet. Saat ini, UPT SMP Negeri 34 Gresik telah memiliki 258 siswa, yakni Kelas VII dan VIII.
Sebelum gedung sekolah berdiri, ratusan siswa nunut belajar di SDN Suci, Kecamatan Manyar. Kini, mereka telah memiliki gedung baru. Siswa dan wali murid riang. Zulfikar Reza Saputra, siswa kelas VIII UPT SMP Negeri 34 Gresik tidak bisa menyembunyikan perasaan gembiranya. Sebab, selama 1,5 tahun ini untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar nebeng di SDN Suci. “Saya merasa tidak enak. Seperti masih SD terus. Sekarang saya senang karena sudah memiliki sekolah sendiri. Terima kasih bapak Bupati,” katanya.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menceritakan, berdiri gedung SMP Negeri 34 Gresik setelah dirinya bersama Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah keliling perumahan. Ia naik odong-odong dan berhenti di sebuah warung kopi di Kompleks Perumahan Pondok Permata Suci (PPS), Desa Suci, Kecamatan Manyar. Waktu itu, katanya, ibu-ibu curhat anak-anak sulit masuk sekolah negeri. Sebab, di Kompleks Perumahan Pondok Permata Suci tidak ada sekolah menengah pertama (SMP) Negeri.
“Prasasti lembaga pendidikan. Semoga tempat ini penuh berkah bagi anak untuk mencari ilmu,” kata Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani diamini ratusan siswa, wali murid dan para undangan saat mengawali sambutannya pada Senin, 30 Januari 2023. Pembangunan sekolah baru ini, untuk pemerataan pendidikan di Gresik.
“Sudah menjadi kewajiban kita bersama bahwa kita harus memastikan ketersediaan infrastruktur sekolah serta sarana dan prasarana yang terbaik untuk anak-anak kita,” ujar Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah pada suatu kesempatan.
Selain pembangunan gedung sekolah baru, Pemkab Gresik melakukan renovasi puluhan ruang kelas sekolah. Perbaikan ringan hingga berat. “Kita tidak bisa memilih ditakdirkan menjadi apa. Tetapi kita bisa menentukan, kita bisa menjadi apa tergantung dari kita, tergantung kreativitas kita, kita punya bakat yang istimewa terus kita dorong serta doa bapak dan ibu menjadi kunci kesuksesan kita,” kata Gus Yani pada suatu kesempatan di UPT SMP Negeri 4 Gresik.
Selain ketersedian infrastruktur, sarana dan prasarana (Sarpras), Pemkab Gresik mendorong para pelajar memiliki terampil yang handal. Sehingga, ketika lulus sekolah mereka yang ingin bekerja memiliki kompetensi yang lebih mumpuni. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersinergi dan kolaborasi dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Gresik mendirikan rumah vokasi. Rumah Vokasi ini kali pertama di Indonesia berada di Jalan Panglima Sudirman, Gresik. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan rumah vokasi itu.
Rumah Vokasi untuk pelajar Kota Industri-julukan lain-Kabupaten Gresik itu akan difungsikan untuk meningkatkan kompetensi di sektor tenaga kerja. Dan, juga untuk menciptakan enterpreneurship bagi lulusan SMA, SMK maupun perguruan tinggi.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap rumah vokasi nantinya menjadi pelatihan dan pendidikan bagi siswa SMK. Pelatihan dan pendidikan yang disesuaikan kebutuhan industri. Sehingga pelatihan harus lebih spesifik lagi. Dan, rumah vokasi yang berdiri di Kabupaten Gresik ini bisa menjadi percontohan di Jawa Timur guna mengatasi pengangguran terbuka.
Khofifah menyebut jumlah pengangguran terbuka lulusan SMK semakin menurun. “Saat ini, pengangguran terbuka lulusan SMK hanya satu digit,” katanya. Khofifah mengusulkan untuk mempertajam keterampilan para pelajar untuk dilakukan magang ke luar negeri. “Kalau bisa ada program magang dua tahun ke Jerman,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan adanya rumah bersama ini juga untuk mengatasi pengangguran. Ini karena pengangguran di Kabupaten Gresik masih tinggi. “Rumah vokasi adalah solusinya mengingat para lulusan SMA, SMK maupun perguruan tinggi skill dan kompetensinya ditingkatkan melalui pelatihan,”katanya. (yad/adv)