GRESIK,1minute.id – Revitalisasi Kampung Pecinan berlanjut. Pasca revitalisasi infrastruktur jalan Kampung dan eksterior lampu penerangan jalan berornamen khas warga Tionghoa.
Kini, revitalisasi menyasar bangunan rumah milik warga di kawasan heritage di Jalan Setiabudi, Desa Pulopancikan, Kecamatan/Kabupaten Gresik itu. Bangunan rumah warga Kampung Pecinan itu bakal dilakukan pengecetan. Untuk Mempercantik kawasan itu, Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCK-PKP) Gresik menggandeng pabrik cat Nippon Paint.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik Achmad Washil Miftachul Rachman, Kepala DCK-PKP Gresik Ida Lailatussa’diyah dan Asisten General Manager Nippon Paint Wirya Atmaja mengawali melakukan pekerjaan pengecatan di kawasan heritage di Gresik Kota Lama (GKL) itu. Rumah yang menjadi kali pertama dilakukan milik Mustafa.
Kampung Pecinan, salah satu kawasan heritage di Gresik Kota Lama (GKL). Kawasan ini memiliki bangunan ikonik yakni Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) atau Klenteng Kiem Hien Kiong yang diklaim berdiri sejak 1 Agustus 1153 atau 869 tahun lalu itu. Kawasan ini juga dikenal multietnis yakni Arab, Tionghoa dan Melayu (warga pribumi). Mereka hidup rukun.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, revitalisasi tujuh kawasan di Gresik Kota Lama dibiayai oleh pemerintah pusat, dan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik. APBN 2022 mengalokasikan anggaran Rp 47 miliar. “Anggaran APBD untuk Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) untuk jalan lingkungan, ornamen lampu,”katanya didampingi Sekda Gresik Achmad Washil Miftachul Rachman dan Kadis CK-PKP Gresik Ida Lailatussa’diyah.
Revitalisasi di Kota Bandar Gresik ini, adalah salah satu program Nawa Karsa, Gresik Lestari. Kota Bandar Gresik ini karena di kawasan ini terdapat 4 peradaban yakni kolonial, Arab, China dan Melayu. “Mudah-mudaha kawasan heritage kedepan semakin baik. Sehingga menjadi identitas Kota Gresik,”kata Gus Yani-sapaan-Fandi Akhmad Yani.
Revitalisasi Kotaku ini melibatkan masyarakat. Tujuannya, mengajak masyarakat untuk ikut merawat lingkungan serta menggandeng Nippon Paint. Bentuk CSR, Nippon Paint memiliki komitmen, kepedulian terhadap lingkungan.
“(Rumah warga) di cat. Saya hakul yakin akan bertambah bagus, dan akan menambah daya tarik wisatawan. Mudah-mudahan bisa menjadi kebangkitan ekonomi kreatif, UMKM bisa tumbuh di lingkungan ini,”tegas mantan Ketua DPRD Gresik itu. Program Kotaku di kawasan GKL bakal berlanjut untuk tahun depan. “Tahun ini selesai dianggaran Rp 47 miliar, tahun depan ada tambahan anggaran dari pusat Rp 22 miliar dan APBD. sehingga desa di sekitar bisa ikut berkontribusi melakukan pembenahan disebuah kawasan heritage,”harapnya.
Asisten GM Nippon Paint Wirya Atmaja menambahkan, pihaknya sangat senang dilibatkan acara seperti ini (revitalisasi kawasan heritage). Kita akan support kampung lain. Termasuk heritage,”tegas Wirya Atmaja. Untuk pengecatan rumah warga di kawasan Pecinan ini, pihaknya telah menyediakan cat kualitas premium. “Cat ini minimal bisa bertahan sampai 5 tahun. Warna cat tidak akan memudar,”lanjutnya. Untuk mendapatkan hasil berkualitas itu, lanjut Wirya Atmaja, pihaknya akan melakukan pendampingan dalam proses pengecetan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Cipta Karya, Perumahandan Kawasan Permukiman Gresik Ida Lailatussa’diyah mengatakan, pihaknya telah membentuk satuan tugas (satgas) pengecatan rumah warga. “Mereka bakal dibekali pelatihan hingga proses pelaksanaan pengecatan,”katanya. “Suatu kawasan akan bertambah cantik bila rumah warga juga cantik,”tambahnya. (yad)