GRESIK, 1minute.id – Proyek pembangunan underpass sudah kelar. Sejak awal bulan Januari 2022 kerukup jalan penghubung Jalan Sumatra Gresik Kota Baru (GKB) dengan Jalan Raya Randuagung, Perumahan Randuagung itu telah dibuka.
Rambu jalan, traffic light sudah di pasang. Sejumlah pengendara telah memanfaatkan terowongan tersebut. Namun, pengendara dari GKB menuju Masjid Agung Gresik tetap harus hati-hati. Meski ada cermin cembung di pasang di ujung terowongan karena pengendara lain dari Randuagung tidak terlihat jelas.
Bila malam hari pengendara yang melewati terowongan itu ekstra waspada karena jalan gelap. Beberapa waktu lalu, akses jalan digunakan sejumlah anak-anak milenial melakukan balap liar. Sebab, akses jalan terowongan itu sepi dan mulus.
“Bisa memangkas jarak lumayan bila mau ke masjid Agung Gresik,”kata Nurdin, warga Gresik Kota Baru, (GKB).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Gresik Akhmad Hadi mengatakan, untuk jalan underpass secara fisik konstruksi jalan sudah selesai sejak Desember 2021. Sedangkan untuk operasional pemanfaatan jalan bagi masyarakat umum diperlukan kelengkapan sarana prasarana lalu lintas yang menjadi domain dari Dinas Perhubungan yang secara bertahap sudah dipasang rambu rambu dan lampu TL.
“Sejak bulan kemarin (Maret 2022,Red) sebenarnya jalan underpass tersebut sudah dibuka untuk trial alur lalu lintas dengan skenario difungsikan sebagai jalur alternatif,”kata Ahmad Hadi. Selanjutnya akan dievaluasi perkembangannya dengan melibatkan OPD terkait, Satlantas dan stakeholder lain. Jika ada perubahan jalur atau rekayasa lalu lintas secara signifikan yang berpengaruh terhadap jalur utama Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Kapan diresmikan? “Kalau terkait peresmian hanya seremonial saja, yang penting underpass ini sudah bisa dimanfaatkan pengguna jalan dan semoga dengan perkembangan waktu dan peningkatan aktifitas ekonomi masyarakat, keberadaan underpass ini nantinya bisa jadi pilihan jalur lalu lintas sekaligus dapat mengurangi potensi kemacetan di poros Jalan DR Wahidin Sudirohusodo dan sekitar GKB-GKA,”kata Ahmad Hadi.
Seperti diberitakan, terowongan yang membelah jalan nasional, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) yakni Jalan DR Wahidin Sudirohusodo, Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas itu ditutup sejak September 2020. Proyek underpass itu, memiliki panjang 8 meter, lebar 15 meter dan kedalaman sekitar 7 meter. Anggaran pembangunan underpass itu sekitar Rp 9,2 miliar. Rinciannya, pada 2020 Rp 4,2 miliar dan 2021 sebesar Rp 5 miliar. (yad)