Alfan Wahyuddin  : Apindo Akan Lebih Modern, Digitalisasi dan Transparan

GRESIK,1minute.id – Alfan Wahyuddin, nakhoda baru Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik. CEO Asuka Grup itu meraih suara mayoritas, 50 dari 84 suara anggota yang memiliki hak pilih dalam Musyawarah Kabupaten (Muskab) Apindo DPK Gresik di Wisma Kebomas PT Petrokimia Gresik pada 16 Februari 2022.

Sedangkan, tiga calon lainnya yakni Brigjend Pol F.X. Sumarno 8 suara ; Tri Andhi Suprihartono 17 suara dan Ichwansjah 6 suara. Tidak sah 3 suara serta 11 anggota tidak menggunakan hak pilih. Total 95 bukan 94 hak suara seperti diberitakan sebelumnya. 

Tri Andhi Suprihartono adalah inkumben dua periode di asosiasi para pengusaha di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik itu. Apa saja yang bakal dilakukan oleh ketua terpilih, Alfan Wahyuddin? Sebelum proses pencoblosan dengan sistem drive thru untuk menghindari kerumunan pemilih, Alfan Wahyuddin kepada wartawan mengatakan pihaknya akan menjalin hubungan lebih harmonis dengan tiga pilar yakni pemerintah, pengusaha dan pekerja. “Yang lebih penting lagi, Apindo kedepan lebih punya marwah dan martabat sebuah organisasi pengusaha yang besar di Gresik,”kata Alfan.

Apindo, katanya, harus mewakili  1.600 lebih perusahaan di Gresik. Saat ini, baru 10 persen menjadi anggota Apindo Gresik. “Saya terpilih sebagai ketua Apindo maka jumlah anggota harus di tingkatkan. Lebih dari yang ada sekarang,”katanya. 

Kedua, keberpihakan asosiasi terhadap kepentingan perusahaan. Saat ini,  banyak perusahaan dalam kondisi sulit karena pandemi Covid-19 memasuki tahun kedua ini. Bahkan, katanya, ada yang tidak produksi faktor lain. Seperti kesulitan masalah keuangan dan sebagainya. ” (Anggota) akan kita ayomi , kita akan melakukan pendampingan sehingga bisa tumbuh kembali sehingga bisa mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Gresik,”ujarnya. 

Berikutnya adalah masalah transparasi dalam organisasi. Karena transparan itu penting. Adanya transparansi muncul adanya trust.  Adanya kepercayaan akan mendapatkan dukungan dari anggota dan mungkin yang akan mendaftar sebagai anggota Apindo. 

“Dengan adanya transparasi yang selama ini kurang mendapatkan manfaat akan merasa senang bergabung dengan Apindo,”harapnya. Selain itu, Alfan berjanji akan membangun komunikasi yang baik dengan pekerja yang ada di Gresik. “Kita akan kerjasama dengan pemerintah. Khusus dalam pelatihan, training, serifikasi. Kebetulan Pemkab Gresik saat ini lagi menggagas berdirinya rumah vokasi. Dengan ada vokasi akan tercipta link and macht,”terangnya. 

Rumah vokasi ini menjadi nanti media pendidikan akan dilakukan sejenis magang di perusahaan. “Ini akan kami inisiasi menjadi program unggulan,”tegasnya. Program terakhir adalah akan membuat  portal website yang aktif sehingga seluruh anggota bisa mencari apa pun di website tersebut. Kegiatan maupun program Apindo. Nantinya, bisa dugunakan untuk orang mencari kerja. 

“Sekarang orang mencari kerja di website orang lain. Ini kah parah. Sementara websitenya pengusaha tidak punya. Bila saya terpilih digitalisasi semua pengurus dan anggota bisa mengakses websitenya Apindo,”janji Alfan. Seperti diberitakan, Muskab perdana Apindo DPK Gresik ini dibuka oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah. Wabup perempuan pertama itu berharap Apindo bisa menjadi mitra dan bersinergi untuk mengurangi angka pengangguran di Gresik. Saat ini, angka pengangguran masih dua digit, tepatnya 12,9 persen. 

Sebelumnya , Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dihadapan perwakilan perusahaan di Pudak Galeri mengatakan tingginya angka pengangguran saat ini menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus ditindaklanjuti oleh seluruh stakeholder. Ia meminta untuk adanya kolaborasi dan koordinasi yang intens. “Ini merupakan tanggungjawab bersama, artinya tidak hanya pemerintah saja yang dituntut menyelesaikan persoalan yang ada saat ini, namun juga stakeholder dan unsur terkait untuk bisa saling kolaborasi,”katanya. 

Disisi lain, Gus Yani menegaskan bagi investor yang ingin mendirikan perusahaan di Gresik, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah penyerapan tenaga kerja lokal. “Kedepan Saya ingin memastikan bahwa investor yang ingin mendirikan perusahaan di Gresik, maka masyarakat lokal harus diutamakan. Namun apabila tidak sanggup memenuhi, maka pemerintah akan mengambil sikap tegas sesuai dengan kewenangan kami,”tegasnya. 

“Dan Saya tekankan, ini bukan warning, namun saya selaku pemerintah daerah mengajak kepada perushaaan-perusahaan untuk mempunyai sikap peduli pengurangan pengangguran di Kabupaten Gresik,”imbuhnya dengan nada serius. Ia berharap bagaimana pemerintah  juga pemangku kepentingan serta perusahaaan mempunyai kepedulian serta memberi manfaat yang terbaik bagi masyarakat Gresik. (yad)