Bandeng Kawak Berat 14,6 Kilogram Dibeli Manajemen PT Petrokimia Gresik Rp 50 Juta

GRESIK,1minute.id – Puncak Pasar dan Kontes Bandeng Kawak dipusatkan di Kawasan Bandar Grissee dilaksanakan pada maleman 27 Ramadan atau Rabu, 27 Maret 2025.

Ribuan pasang mata memadati kawasan heritage, bangunan kolonial di Jalan Basuki Rahmat, Gresik itu sejak badal Maghrib. Kontes Bandeng dimulai sekitar pukul 20.00 WIB. Ada tiga Bandeng Kawak kontestan yang meramaikan ikut tradisi Pasar Bandeng yang temurun konon sejak Sunan Giri, Wali Sanga yang juga dinobatkan sebagai Kepala Pemerintahan di Bukit Giri pada 1478 Masehi itu.

ikan bandeng dengan bobot 14,6 kilogram dengan panjang 109 sentimeter milik petambak Saifullah Mahdi, petambak asal Desa Pangkah Kulon, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik keluar sebagai jawara. 

Juara kedua bandeng dengan berat 11,6 kilogram, panjang 106 sentimeter milik Askin, petambak asal Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. Dan, juara ketiga bandeng seberat 8 kilogram dengan panjang 90 sentimeter milik Zainul Abidin, petambak Pulau Mengare di Desa Watuagung, Kecamatan Bungah.

Bandeng kawak peraih jawara kontes di event tahunan yang dihelat Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Gresik. Pasar & Kontes Bandeng Kawak 2025 terjual seharga Rp 50 juta. Pembelinya adalah manajemen PT Petrokimia Gresik, salah satu perusahaan plat merah yang memiliki tagline “Solusi Agro Industri ” itu. 

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, menegaskan bahwa Kontes Bandeng Kawak bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap petambak yang telah berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan dan perekonomian daerah.

“Tradisi ini telah menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Gresik. Kami berharap kontes ini dapat semakin memotivasi para petambak untuk terus meningkatkan kualitas budidaya bandeng serta memperkuat daya saing sektor perikanan kita,” ujar Gus Yani-sapaan-Fandi Akhmad Yani pada Rabu malam, 27 Maret 2025.

Kontes Bandeng Kawak ini, salah satu event tahunan di maleman Ramadan yang tunggu oleh masyarakat. Di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik, pada 10 hari terakhir Ramadan atau maleman Ramadan ada tiga event sangat dinantikan oleh masyarakat Gresik dan warga seluruh pelosok negeri. Tiga event itu, yakni, maleman 23 Ramadan, Sanggring Kolak Ayam di Desa Gumeno, Kecamatan Manyar. Tahun tradisi itu genap 500 tahun. Pada 2019, Sanggring Kolak Ayam tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. 

Tradisi berikutnya, maleman Selawa Ramadan di Bukit Giri, Desa Giri, Kecamatan Kebomas. Dan, tradisi ketiga adalah maleman 27 Ramadan hingga menjelang Idul Fitri, tradisi Pasar dan Kontes Bandeng Kawak. 

“Saya mengundang seluruh masyarakat Gresik untuk datang dan menyaksikan kemeriahan Kontes Bandeng Kawak 2025. Mari bersama-sama melestarikan tradisi ini, mendukung para petambak lokal, serta menikmati berbagai hiburan yang telah disiapkan. Acara ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga kebersamaan dan kebanggaan akan budaya kita,” ajaknya.

Sementara itu, Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, menambahkan bahwa Kontes Bandeng Kawak juga memiliki dampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Gresik. “Selain menjadi kebanggaan masyarakat, acara ini juga mendukung geliat ekonomi lokal, mulai dari pelaku UMKM, pedagang pasar bandeng, hingga industri kuliner berbasis olahan bandeng. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk hadir dan meramaikan acara ini,” tutur dokter Alif,panggilan akrab, Asluchul Alif. 

Selain kontes Bandeng yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta perwakilan kepala daerah se-Jatim ini, juga akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan pendukung, termasuk arak-arakan bandeng dan live cooking bersama King Abdi (Finalis Masterchef Indonesia). Yang tak kalah menarik, panitia telah menyiapkan 3.000 porsi bandeng gratis bagi para pengunjung yang hadir di sepanjang Jalan Basuki Rahmat. (yad)