GRESIK,1minute.id – Banjir Kali Lamong terjadi bertahun-tahun. Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Gresik di masa periode pertama, Fandi Akhmad Yani, Bupati Gresik telah melakukan normalisasi Kali Lamong sepanjang 58 kilomter yang melintasi kabupaten Gresik. Normalisasi berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Bengawan Solo berupa pengerukan mulai Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme hingga Kecamatan Kebomas.
Pengerukan dilakukan oleh Pemkab Gresik setelah mendapatkan restu dari BBWS Bengawan Solo. Selain pengerukan, BBWS Bengawan Solo melakukan pembangunan tanggul di Desa Pandu , Jono, Tambakberas. Pada 2024, Pemkab Gresik telah merampungkan pembuatan retarding basin atau kolam penampungan air sementara di Desa Tambakberas, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Hitungan matematis, ikhtiar Pemkab Gresik itu bisa mengurangi dampak banjir Kali Lamong yang telah puluhan tahun terjadi di Gresik bagian Selatan itu.
Akan tetapi, tinggi curah hujan alias adanya anomali cuaca itu, Kali Lamong masih meluap pada Senin malam, 24 Februari 2025. Sebanyak enam desa di Kecamatan Balongpanggang terendam air antara 30 sentimeter hingga 60 sentimeter. Desa yang terendam itu , di antaranya Desa Sekarputih yang menjadi langganan banjir.
Air bah yang datang tiba-tiba membuat warga setempat bergerak cepat. Misalnya, membuat Dapur Umum secara swadaya pada Selasa, 25 Februari 2025. Dapur umum diinisiasi oleh emak-emak yang tergabung di PKK desa setempat. Dapur Umum untuk memenuhi sarapan pagi warga yang kena dampak luapan sungai Kali Lamong.
Kepala Dusun Jedong, Desa Sekarputih, Kecamatan Balongpanggang Alim kepada media mengatakan bahwa banyak warga yang tidak menduga kalau banjir sampai setinggi ini. “Biasanya hanya di bagian Timur satu sampai lima warga. Dan ada sekitar 8 rumah yang pintunya jebol karena diterjang air,” kata Alim.
Antisipasi untuk warga sakit, Alim meminta bantuan perahu untuk stand by. “Perahu karet untuk antisipasi evakuasi bila ada warga yang sakit,” katanya.
Sementara itu, Laily Dwi Astutik kepada media mengatakan pembuatan Dapur Umum dilakukan untuk kemanusiaan. “Saya lakukan semata-mata kemanusiaan. Bagaimana kalau warga tidak bisa memasak karena rumahnya tergenang air,” ujar istri Kepala Dusun Jedong itu. Ia inisiatif mengajak warga yang rumahnya tidak kebanjiran untuk bergotong royong untuk memasak kan untuk sarapan pagi.
“Alhamdulilah sudah matang dan bisa dibagikan kepada warga menggunakan perahu karet milik BPBD,”.katanya. “Sekarang mulai masak untuk makan siang. Mudah mudahan segera surut,” harapnya.
Terpisah, Kepala Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang Siswadi mengatakan, gemangan air Kali Lamong berangsur surut. “Sudah mulai surut. Meski air ada yang menggenangi rumah warga,” kata Siswadi melalui pesat WhatApps pada Selasa, 25 Februari 2025. (yad)