Gagal Raih 3 Poin Menjamu Persekat Tegal. Bagaimana Peluang Gresik United Bertahan di Liga 2 Indonesia ?

GRESIK,1minute.id – Coach Gresik United Djajang Nurdjaman tertunduk lesu. Target tiga poin gagal diraih saat menjamu Persekat Tegal di Stadion Gelora Joko Samudro atau G-JOS pada Ahad, 9 Februari 2025.

Bermain dihadapan 2.029 suporter fanatik, Ultras Gresik, tim berjuluk Laskar Joko Samudro hanya bisa meraih 1 poin. Keunggulan 2-1 di babak pertama tidak bisa dipertahankan oleh Renan da Silva dkk sehingga bisa dibobol oleh Felipe De Figueiredo di menit ke-48. Pertandingan berakhir 2-2. 

Kegagalan Renan Da Silva dkk meraih 3 poin ini membuat arsitek Gresik United Djajang Nurdjaman terlihat kecewa. Sementara itu, pelatih Persekat Tegal I Putu Gede memberikan apresiasi kepada para pemainnya meskipun hasil pertandingan tidak sesuai ekspektasi. Gagal membalas kekalahan saat laga sebelumnya di awal babak Play Off Degradasi Liga 2 Indonesia.

Kompetisi kasta kedua Liga Indonesia yang berlangsung ketat ini mendapatkan penjagaan ketat dari aparat kepolisian Resor Gresik. Sebanyak 400 personel keamanan gabungan di kerahkan untuk menjaga keamanan selama 2 x 45 menit. Pertandingan berlangsung aman. Presiden klub Gresik United Fandi Akhmad Yani menyaksikan langsung laga pekan kelima ini.

Usai pertandingan Djanur berjalan tertunduk karena mendapat hasil mengecewakan. “Target kami menang.

Sangat menyesalkan, banyak peluang yang tercipta tapi hanya dua yang bisa di konversi menjadi gol,” ujar Djanur didampingi Muhammad Putra Pradananta

saat Konfrensi Pers usai pertandingan pada Ahad, 9 Februari 2025.

Djanur merasa kecewa hasil imbang 2-2 ini. Sebab, raihan satu poin menjadikan kans Gresik United berpotensi bakal semakin berat untuk bisa bertahan di liga kasta kedua di Indonesia. Babak play off degradasi menyisakan tiga pertandingan yakni dua kali tandang dan sekali kandang.

Laga pekan kelima ini, Gresik United baru mengantongi 8 poin dari dua kali menang, dua kali seri dan sekali kalah. Sedangkan, Persekat Tegal berada di puncak klasemen sementara di grup J dengan mengantongi 10 poin (3 kali menang, 1 kali seri dan 1 kali kalah). 

“Sebagai pelatih saya tetap optimistis Gresik United bisa bertahan di Liga 2 Indonesia,” tegas Coach Djanur. Untuk bisa bertahan di Liga 2 Indonesia, ia meminta Renan Da Silva dkk untuk bekerja lebih ekstrakeras. “Kerja keras harus ditingkatkan lagi kalau ingin tetap (Liga 2 Indonesia,Red). Dan, saya minta kepada suporter dan warga Gresik,” katanya dengan nada suara lirih.

Sementara itu, pelatih Persekat Tegal I Putu Gede memberikan apresiasi kepada Taufiq dkk. Meski, hasil imbang 2-2, tidak sesuai ekspektasinya. Ia mengaku kedatangannya ke home base Gresik United untuk membalas kekalahan sebelumnya. Putu Gede sempat semringah setelah gol cepat Chrystna Bhagasraca di menit ke-16.

“Gol cepat, sempat membuyarkan skenario awal, segi psikis dan mental. Sehingga bermain bertahan. Padahal kita butuh poin menang bukan bertahan,” tegasnya. Bermain bertahan membuat Gresik United mengobok-obok pertanahan Persekat. Dua gol Gresik United diciptakan oleh Alif Jselani menit ke-24  dan Renan Da Silva di menit 45. Babak pertama skor 2-1. 

Memasuki babak kedua, I Putu Gede mengubah strategi dan berhasil menyamakan kedudukan 2-2 lewat kaki Felipe De Figueiredo di menit ke-48. “Pertandingan sangat bagus.Hanya saja Gresik belum beruntung. Kami belajar dari kekalahan pertama di Tegal,” tegasnya. (yad)

Editor : Chusnul Cahyadi | Foto : Gresik United Official