GRESIK,1minute.id – Pemerintah Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik kini tengah menyelesaikan 10 titik pembangunan bersumber dari BK tahun 2024. “Puji syukur 9 titik (pembangunan) sudah terselesaikan. Tinggal 1 titik proyek infrastruktur itu adalah, pembangunan Tembok Penahan Tanah atau TPT senilai Rp 114 juta,” kata Kepala Desa Pranti Hardi pada Rabu, 22 Januari 2025.
Kepala Desa Pranti Hardi melanjutkan proyek ini memang sangat dibutuhkan warganya karena selain untuk memudahkan akses warga juga meningkatkan pendapatan warga melalui bisnis UMKM. “Memang murni untuk masyarakat, yang tentunya dibangun sesuai dengan kebutuhan,” tambahnya
Proyek TPT dibangun sesuai dengan rencana anggaran pelaksanaan atau RAP , dengan kedalaman 2,5 meter dan panjang 40 meter. Lokasinya di area rest area dikelola Badan Usaha Milik Desa atau Bumdes, yang di atasnya sudah beroperasional 9 lapak jualan UMKM warga desa setempat.
Sedangkan untuk infrastruktur PJU Lingkungan, dibangun sebanyak 13 titik dengan ketinggian 6 meter. Berlokasi di Dusun Glundung, Desa Pranti PJU Lingkungan ini dibangun untuk mempermudah akses ke lokasi pemakaman desa.
Infrastruktur PJU adalah lampu penerangan jalan umum yang merupakan bagian dari infrastruktur penting untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan.
Kades Hardi menekankan, kedua proyek ini semuanya sudah sesuai RAP dan bestek. Untuk infrastruktur PJU sudah selesai 100 persen. Sedangkan, TPT sudah mencapai 60 persen. “Kita diberi waktu oleh Dinas CKPKP hingga akhir Februari 2025 harus selesai semua. Saya optimis target itu terpenuhi. Target itu tidak hanya untuk Pranti, tetapi semua desa yang proyeknya mendapat dana BK,” tegas Hardi.
Diakui Kades Hardi, proyek TPT memang agak molor. Penyebab, molornya proyek itu, semata-mata karena anggaran BK baru diterima desa pertengahan Desember 2024.
“Penyebab lainnya, memasuki Januari sering turun hujan dengan curah tinggi. Akibatnya pekerja harus menguras air dengan mendatangkan diesel, karena lokasi proyek di atas lahan tambak jadi TPT kadang ambles kena banjir,’ katanya.
Kades Hardi menegaskan komitmen pemerintahan desa mengerjakan semua proyek sesuai dengan aturan. “Saya maupun perangkat pemdes tidak mungkin korupsi, seperti diberitakan belakangan ini. Karena pengerjaan proyek rutin diawasi, juga sudah sesuai RAP,” tegas Kades Hardi sambil meminta masyarakat untuk bersikap dewasa dan bijak dalam menerima informasi. (yad)