H-1 Coblosan Pilkada, Polres Gresik Geser Pasukan Pengamanan ke TPS

GRESIK, 1minute.id – Sebanyak 600 personil Polres Gresik bergeser ke tempat pemuungutan suara atau TPS pada Selasa, 26 November 2024. Pergeseran pasukan pengamanan dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada (Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jawa Timur dan Pemilihan Bupati atau Pilbup Gresik usai apel di halaman Mapolres Gresik di Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.

Kapolres Gresik AKBP Arief Kurniawan yang memimpin Apel Pergeseran Pasukan Pam Pilkada 2024 ini dihadiri pejabat utama Polres Gresik, para Kapolsek jajaran, jajaran Forkopimda Gresik, Kodim 0817/Gresik, Sub Denpom V/4-2 Gresik, Satpol PP, Dishub, dan unsur terkait lainnya. 

Pasukan pengamanan terdiri dari beberapa satuan, termasuk personil Kodim 0817, Denpom/Garnisun, Polsek jajaran, Satpol PP, dan Dishub. 

Dalam amanatnya, Kapolres Gresik AKBP Arief Kurniawan menyampaikan, pentingnya sinergi dan koordinasi antar-instansi demi menciptakan situasi yang kondusif selama pelaksanaan Pilkada. 

“Tahapan pungut dan hitung suara merupakan momen krusial yang harus kita persiapkan secara matang. Pengamanan yang optimal di TPS akan menjadi kunci untuk memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan aman, tertib, dan damai, serta memperkuat persatuan di tengah perbedaan pilihan masyarakat,” tegas Arief Kurniawan.

Berdasarkan analisa dan evaluasi atau anev, Polres Gresik telah mengidentifikasi 1.866 TPS di wilayah Kabupaten Gresik. Berdasarkan anev itu, Polres Gresik telah melakukan klasifikasi tingkat kerawanan. Yakni, sebanyak 1.640 TPS tergolong kurang rawan dan 228 TPS rawan dan tidak ada TPS yang masuk kategori sangat rawan. 

Untuk mencukupi kebutuhan personel pengamanan, Polres Gresik telah mengerahkan tambahan personel BKO sebanyak 60 anggota ke wilayah yang memerlukan.

Kapolres juga mengingatkan bahwa peningkatan tensi politik jelang pemungutan dan penghitungan suara perlu diantisipasi dengan kewaspadaan tinggi. Ia menekankan pentingnya deteksi dini, profesionalisme, netralitas, serta pendekatan humanis dalam pelaksanaan tugas.

“Personel harus memahami karakteristik wilayah pengamanan dan menjaga sikap profesional tanpa arogansi,” ujar mantan Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya itu.

Pada kesempatan itu, perwira dua melati di pundak itu mewanti-wanti kepada seluruh anggotanya, antara lain pentingnya sinergitas antar-nstansi, deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan, pelaksanaan tugas sesuai prosedur, serta pendekatan persuasif kepada masyarakat guna meningkatkan partisipasi dalam Pilkada.

Ia juga mengingatkan agar seluruh personel menjaga kesehatan dan menerapkan sistem kerja berpasangan (buddy system) untuk memastikan pengamanan berjalan maksimal. “Kamtibmas yang kondusif tidak akan terwujud tanpa proses persiapan matang dan kerja sama seluruh pihak,” pungkasnya. (yad)