GRESIK,1minute.id – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Gresik memiliki mimpi besar. Kota Industri-sebutan lain-Kabupaten Gresik ini menargetkan menjadi “The World Global Hub of Halal Products”.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah ketika menjadi pembicara dalam seminar International Conference On Business Economics, Enterpreneurship, And Social Science atau ICBEESS di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik atau UMG pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Dalam seminar itu, Wabup perempuan pertama di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik memaparkan pandangan Pemkab Gresik terkait ekonomi hijau dan halal, serta bagaimana dampaknya dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.
Dalam paparannya, Bu Min-sapaan akrab-Aminatun Habibah menegaskan komitmen pemerintah dalam melakukan pendekatan hijau dan halal sebagai strategi utama dalam pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Gresik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya inisiasi dalam pembentukan Kawasan Industri Halal (KIH).
Menurutnya, KIH merupakan area yang di desain dengan sistem dan fasilitas untuk pengembangan industri yang memproduksi berbagai produk halal sesuai prinsip syariat. Klaster ini akan dilengkapi dengan infrastruktur halal yang menjadi satu ekosistem penghasil produk halal, mulai dari hulu sampai hilir.
“Dengan adanya KIH, Kabupaten Gresik menargetkan KIH menjadi The World Global Hub of Halal Products,” kata doktor Teknologi Pendidikan FIP Universitas Negeri Surabaya atau Unesa itu.
Dalam seminar itu, Wabup berlatar pendidik itu mengangkat judul “The Rising of Halal Industry, Sustainability, and Green Economy”. Selain Bu Min, konferensi ICBEESS tahun ini menghadirkan berbagai narasumber dari dalam dan luar negeri. Antara lain Dr. Indro Kirono dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik ; Prof. Faishal Mahmoud Adam Ibrahim dari University of the Holy Qur’an and Islamic Sciences ; Prof Said Abdel ‘Ai dari Al Azhar University, Mesir, dan Dr. Dante Baiardo C. Vianna Jr. dari University of Algarve, Portugal.
Para ahli itu berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang ekonomi, kewirausahaan, dan ilmu sosial. Semuanya membawa komitmen yang sama, yakni untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui pendekatan yang inovatif lewat ekonomi hijau dan halal, serta berkelanjutan
“Kami percaya bahwa konsep hijau dan halal bukan hanya sebuah tren, tetapi merupakan kebutuhan mendasar untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan,” ujar Bu Min.
Tidak hanya itu, dalam KIH Gresik tersebut juga akan dibentuk elemen ekosistem halal di antaranya terkait produk halal, sertifikasi halal, keuangan syariah, pariwisata halal, pendidikan dan kesadaran, serta logistik dan distribusi halal.
“Kami sangat bangga dapat menjadi bagian dari forum internasional ini, dan kami berharap dapat terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Gresik,” imbuhnya.
Sebagai informasi, International Conference on Business Economics, Entrepreneurship, and Social Sciences (ICBEESS) adalah konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik. Konferensi ini bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran ide dan pengalaman antara akademisi, peneliti, dan praktisi dalam bidang ekonomi, kewirausahaan, dan ilmu sosial. (yad)