GRESIK,1minute.id – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan atau Damkarmat Gresik kini memiliki relawan. Namanya, Redkar alias Relawan Pemadam Kebakaran. Jumlahnya 192 orang. Mereka adalah anak-anak muda tangguh di Gresik.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang mengukuhkan langsung Redkar Gresik di Ruang Mandala Bhakti Praja Lantai IV Kantor Bupati Gresik pada Rabu, 31 Juli 2024.
“Relawan pemadam kebakaran bukan hanya pelengkap, tapi ujung tombak dalam penanganan awal penanggulangan kegawatdaruratan. Tugas yang panjenengan lakukan ini adalah tugas yang sangat mulia dan harus didasari dengan rasa ikhlas,” pesan Bupati Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani dalam sambutannya.
Kabupaten Gresik menjadi satu dari delapan kabupaten/kota di Jawa Timur yang memiliki Dinas Pemadam Kebakaran tersendiri. Khusus di Kota Industri-sebutan lain-Kabupaten Gresik, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan berdiri pada2022. Berdirinya dinas ini menjadi bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Gresik dibawah kepemimpinan duet Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“Saat ini, Damkar menjadi isu nasional serta menjadi kecintaan masyarakat dan ini juga terjadi di Kabupaten Gresik. Semua kondisi kegawatdaruratan ditangani oleh Damkar. Karenanya, saya berpesan agar Damkar Kabupaten Gresik untuk terus konsisten dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat. Jangan meminta imbalan apapun,” tegas Magister Mitigasi Bencana Unair Surabaya itu.
Usai pengukuhan, relawan Redkar Gresik mendapatkan praktik simulasi cara memadamkan kebakaran rumah di halaman Kantor Bupati Gresik. Mereka mendapatkan bimbingan teknik pemadaman api, penyelamatan hewan liar, hingga penggunaan alat pemadam kebakaran yang dipandu oleh instruktur berpengalaman dan tim Damkar Gresik.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan atau Damkarmat Gresik Suyono menegaskan, sebanyak 192 Redkar ini merupakan perpanjangan tangan dinas Damkarmat Gresik. Mereka memiliki tiga fungsi utama dalam mendukung pelayanan Damkar pada masyarakat.
“Redkar memiliki tiga fungsi, yakni melakukan mitigasi dan memberikan informasi, membantu penanganan dini, serta membantu proses evakuasi dan penyelamatan sebelum petugas tiba di lokasi,” ujar Suyono.
Program pengukuhan dan pembinaan ini merupakan bagian dari inisiatif strategis Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Gresik untuk membangun komunitas yang tangguh terhadap bencana. Dengan relawan yang terlatih dan berkomitmen, diharapkan respon terhadap insiden kebakaran dapat dilakukan dengan cepat dan efisien, sehingga meminimalisir kerugian dan dampak yang ditimbulkan.
Sebagai informasi, pada 2023 terdapat total 522 kejadian kebakaran. Terbanyak di Kecamatan Menganti sebanyak 333 kejadian. Sedangkan untuk penyelamatan tercatat sebanyak 433 aksi penyelamatan. Adapun kecamatan dengan aksi penyelamatan tertinggi adalah Kecamatan Kebomas sebanyak 124 aksi penyelamatan.
“Untuk tahun 2024 sampai 30 Juli 2024, tercatat 142 kejadian kebakaran dan 343 aksi penyelamatan,” pungkas mantan Asisten bidang Pemerintahan Setkab Gresik itu. (yad)