Revitalisasi Gedung Sekolah Pascagempa Bumi Bawean Rampung, Siswa Semringah 

GRESIK,1minute.id – Ratusan siswa di empat  sekolah dasar negeri atau SDN di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik bisa tersenyum. Mereka semringah karena bisa berkumpul dan belajar bersama dengan teman-temannya di sekolah.

Sebab, revitalisasi gedung sekolah pascagempa dengan kekuatan 6,5 magnitudo pada Jumat, 22 Maret 2024 lalu telah selesai. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang meresmikan langsung 4 gedung SD Negeri yang sempat mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi itu pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Empat gedung sekolah yang kelar revitalisasi itu adalah Unit Pelaksana Teknis atau UPT SDN 332 ; 333 ; 338 serta 387. Peresmian pascarevitalisasi itu di pusatkan di halaman UPT SDN halaman UPT SDN 332 Gresik di Desa Dekatagung, Kecamatan Sangkapura.

Senyum menghiasi di wajah bocah-bocah di Pulau Putri-sebutan lain-Pulau Bawean karena bahagia. Tidak terlihat lagi perasaan trauma akibat gempa bumi. Bupati Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani pun semringah. 

Gus Yani menyampaikan rasa prihatin atas kejadian gempa di Bawean. Ia menuturkan pascapemulihan gempa akan terus bergerak cepat dan bersinergi bersama dalam membangun Bawean bangkit.

“Tentu kami sangat prihatin bencana alam ini cukup membuat kami yang berada di Gresik mengalami prihatin. Tetapi pascapemulihan kami berusaha dan akan terus bergerak cepat serta bersinergi bersama dengan pemerintah pusat dan provinsi,” ujarnya.

Orang nomor satu di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik itu  juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang turut serta dalam menuntaskan pembangunan 4 gedung UPT SD Negeri ini. Sehingga terdapat peningkatan murid yang cukup signifikan dan dapat digunakan kembali untuk kegiatan belajar mengajar.

“Kami menyaksikan pembangunan gedung telah tuntas. Dan dapat digunakan proses belajar mengajar. Alhamdulillah pembangunan gedung baru ini dapat meningkatkan antusias murid untuk mendaftar hingga lebih dari 200%. Terimakasih pemerintah pusat, provinsi dan stakeholder yang terus bersinergi bersama. Mudah-mudahan tempat ini dapat digunakan kembali untuk belajar dan mengajar untuk anak-anak,” pungkas Ketua DPRD Gresik periode 2019-2020 itu. 

Di tempat yang sama, Kepala UPT SDN 322 Gresik Ahmad Yani menceritakan kejadian gempa 6,5 magnitudo itu merobohkan gedung sekolah yang dia pimpin. Akibat gempa gempa ini aktivitas belajar mengajar terganggu. Sehingga pembelajaran dilaksanakan melalui online dan jemput bola ke rumah orangtua siswa atau home schooling.

“Ketika gempa terjadi di Hari Jumat, sebelum duhur dan sekitar pukul 03.00 WIB, saya benar-benar kaget ketika melihat bangunan sekolah runtuh,” katanya. Ahmad Yani memutuskan aktivitas belajar dilakukan melalui daring. “Bagi orang tua murid yang belum bisa daring maka kami fasilitasi dengan melakukan jemput bola ke rumah siswa untuk mengajar. Dan alhamdulillah kami sangat senang sekali berkat revitalisasi bangunan gedung ini banyak siswa siswi yang mendaftar ke sekolah, anak anak dapat bersekolah kembali dan ruangan sudah bisa dimanfaatkan,” jelas Ahmad Yani.