Kalpataru, Siang dan Malam hanya Ada di  Petro Nite Fest 2024, Lihat Detail Pakai Kaca Pembesar 

GRESIK,1minute.id – Petro Nite Fest 2024 resmi dibuka oleh Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo pada Sabtu, 29 Juni 2024.

Gelaran rangkaian HUT ke-52 Petrokimia Gresik ini mengusung tema “Bertumbuh dalam Harnomi” ini berlangsung meriah. Ribuan warga memadati halaman SOR Tridharma Petrokimia Gresik sejak Sabtu sore, 30 Juni 2024. Masyarakat seakan tidak ingin ketinggalan momentum pembukaan yang dimulai badal Isya itu. Petro Nite Fest 2024 berlangsung hingga 7 Juli 2024. 

Kemeriahan tidak hanya di halaman luar gedung serbaguna itu. Di dalam gedung yang digunakan untuk pameran fotografi dan lukis tidak kalah ramai. Diantaranya, ruang pamer karya pelukis Muhammad Riyanto. Lukisan pelukis yang juga santri asal Gresik ini seakan menjadi magnet bagi jajaran direksi di perusahaan Solusi Agroindustri dan pengunjung lainnya.  

Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo terlihat menikmati lukisan karya Riyanto ini. Lukisan berjudul Day and Night. Lukisan yang mirip tanaman Kalpataru ini berukuran 90 x 90 centimeter dengan menggunakan cat akrilik diatas kanvas. 

Untuk menikmati detail dalam lukisan itu, penikmat seni harus menggunakan kaca pembesar. “Memang kecil jadi harus pakai pembesar. Jadi harus antri,” kata Riyanto kepada 1minute.id  pada Sabtu malam, 29 Juni 2024.

Di dalam setiap lukisan yang bercerita tentang kehidupan itu, Riiyanto selalu menyisipkan ayat-ayat Alquran. Juga lukisan Day and Night ini. Ia mengatakan, kalpataru sebagai simbol kehidupan. Dari akarnya sampai ujung rantingnya dan isinya kehidupan sehari-hari antara siang dan malam.

Kalpataru sendiri adalah bahasa Sansekerta yang berarti pohon kehidupan (Kalpavriksha). Di Indonesia, Kalpataru diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. 

Kehidupan, lanjut Riyanto, tidak lepas dari dalam perputaran ekositem yang berjalan sesuai posisi masing- masing. “Kalpataru adalah simbol kekuatan akar kehidupan yang bisa dijadikan wacana dalam proses kehidupan dengan kekuatan akar yang besar sampai yang kecil,” kata Riyanto. 

Ia mengaku sengaja membuat lukisan kalpataru dengan konsep siang dan malam. Daerah pedesaan dengan udara yang masih segar dan ketenangan yang pastinya masih asli di sana.

Siang dan malam dalam lukisan sederhana yang sengaja nantinya bisa diputar untuk melihat lebih detail karya ini, mulai sistem pompa. Alur yang bisa menghasilkan turbin untuk memenuhi daya listrik di sana.”Semoga bermanfaat dan bisa berguna untuk kebersamaan,” harapnya. 

Riyanto, salah satu pelukis di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik yang fonomenal.  Di dalam lukisan yang bercerita tentang kehidupan tersebut, Riyanto selalu menyisipkan ayat-ayat Alquran di dalamnya. 

“Bagi saya sebenarnya setiap seniman punya cara penyampaiannya sendiri-sendiri. Dan menyampaikan secara visual itu paling mudah. Hal itu nantinya juga bisa membuat orang-orang bertanya,”ujar Riyanto dalam suatu kesempatan. Lukisan kali terakhir berjudul Ikan Bandeng menjadi koleksi Presiden Joko Widodo. Riyanto mengaku belajar kaligrafi dari Ustadz Faiz Abdur Rozzaq di Bangil, Pasuruan tersebut. (yad)