DI era globalisasi, banyak pelajar yang meninggalkan kampung halamannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga mengharuskan mereka untuk tinggal di luar kampung halaman atau daerah dalam jangka waktu tertentu untuk menyelesaikan pendidikannya.
Banyak pelajar Indonesia di luar Pulau Jawa yang memilih melanjutkan studi di beberapa universitas di Pulau Jawa. Hal ini disebabkan adanya anggapan dari berbagai kalangan bahwa perguruan tinggi di Pulau Jawa memiliki kualitas yang cukup dibandingkan dengan perguruan tinggi di luar Pulau Jawa.
Salah satu faktor mendasar yang mempengaruhi kualitas suatu perguruan tinggi adalah sarana dan prasarana yang dimilikinya. Contoh perubahan yang mungkin terjadi adalah peningkatan interaksi individu dengan teman sebaya dari latar belakang berbeda. Perubahan tersebut antara lain perpisahan dengan orang tua, tuntutan hidup mandiri, dan penyesuaian diri dengan teman baru yang berbeda latar belakang.
Stres adalah emosi yang biasa kita rasakan ketika kita berada di bawah tekanan, kewalahan, atau kesulitan menghadapi suatu situasi. Dalam batas tertentu, stres dapat memberikan efek positif dan memotivasi Anda untuk mencapai tujuan seperti ujian atau berbicara di depan umum. Stres adalah emosi yang biasa Anda rasakan ketika Anda berada di bawah tekanan, kewalahan, atau kesulitan menghadapi suatu situasi.
Dalam batas tertentu, stres dapat memberikan efek positif dan memotivasi Anda untuk mencapai tujuan. Banyak pelajar Indonesia di luar Pulau Jawa yang memilih kuliah di beberapa universitas di Pulau Jawa. Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa perguruan tinggi di Pulau Jawa mempunyai kualitas yang cukup dibandingkan dengan perguruan tinggi di luar Pulau Jawa.
Contoh perubahan yang mungkin terjadi adalah individu mengalami lebih banyak interaksi dengan teman sebaya dari latar belakang berbeda. Mahasiswa yang merantau dan juga jauh dari orang tua ataupun keluarga dekat cenderung akan menghadapi tekanan psikologis. Dan permasalahan yang terjadi pada mahasiswa rantau tentunya akan jauh lebih berat dari mahasiswa bukan rantau.
Hal ini dikarenakan mahasiswa rantau dihadapkan pada berbagai perbedaan dalam segala aspek kehidupan, seperti perbedaan gaya hidup, adat istiadat, dan bahasa yang tentunya tidak sama dengan tempat asal mahasiswa rantau dan juga permasalahan – permasalahan lain yang terjadi baik faktor akademik maupun non akademik yang mana dapat menyebabkan tekanan psikologis pada mahasiswa rantau.
Perbedaan mendasar yang terjadi ketika mahasiswa rantau yang berasal dari pulau Jawa saat ia mengalami stres yaitu ada beberapa dari individu yang mengambil jalan pintas untuk pulang kerumah apabila jarak ke daerah asal masih dapat dijangkau, sedangkan mahasiswa rantau yang berasal dari luar pulau Jawa kesulitan untuk pulang ke tempat tinggal asalnya karena jarak yang jauh sehingga hal tersebut membuat mahasiswa rantau yang berasal dari luar pulau Jawa harus menghadapi segala problematika yang terjadi di lingkungan tempat tinggal barunya.
Demi terciptanya kesehatan jiwa pada mahasiswa rantau mereka harus menjaga komunikasi yang baik kepada orangtua, karena komunikasi yang baik akan menimbulkan hubungan yang baik dengan orangtua, dan dukungan dari orangtualah yang akan menjadikan mental dan jiwa kita sehat sehingga kita dapat terhindar dari stres.
Karena sesungguhnya dukungan dari orangtua lebih baik daripada dukungan dari teman dekat. Dengan demikian terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau mencegah terjadinya stres, yaitu:
1. Aware terhadap Stres
Aware terhadap stres berarti mampu mengenali tanda-tanda dari keberadaan situasi stres. Bagi sebagian orang tanda-tanda tersebut dapat berupa perasaan sangat lelah, lekas marah atau perasaan gelisah. Pada sebagian orang yang muncul adalah sikap cepat menyerang atau menarik diri dari orang lain. Itu sebabnya kita harus lebih peka. Ketika mental kita mulai memberi alarm bahwa ia sedang tidak baik-baik, sebaiknya kita segera mengambil tindakan karena stres akan menyebabkan penurunan kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh akan rawan terserang berbagai penyakit.
2. Melakukan Time Out
Saat keadaan memanas, time out akan memberi kesempatan untuk melakukan cooling down. Langkah ini juga berguna untuk mencegah melakukan tindakan yang dapat disesali kemudian. Istirahat dapat meningkatkan kemampuan untuk berpikir logis, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.
Istirahat memberi waktu pada otak untuk memproses, mengkonsolidasikan, dan menyimpan informasi yang telah dipelajari. Meluangkan waktu untuk merenung dapat menginspirasi diri untuk melihat melampaui kebutuhan sendiri. Istirahat dapat mendorong untuk mencoba aktivitas bermakna yang melampaui kehidupan sendiri.
3. Mencari Dukungan
Dukungan sosial sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Secara keseluruhan, tampak bahwa dukungan sosial yang positif dan berkualitas tinggi dapat meningkatkan ketahanan terhadap stres, dan dapat membantu melindungi terhadap perkembangan psikopatologi terkait trauma.
Dukungan bisa berasal dari keluarga, pasangan, maupun teman terdekat, maka dari itu mulailah bangun hubungan yang baik dengan sekitar kita karena mereka pasti akan penjadi mendukung kita saat mengatasi stres.
4. Menangis
Mungkin bagi beberapa orang menangis bukanlah hal yang tepat dilakukan untuk mengurangi stres. Tetapi nyatanya dengan mengekspresikan emosi melalui tangisan, tekanan dan frustrasi yang mengganggu dapat mereda secara perlahan, dan tubuh menjadi lebih santai, dan dengan menangis, seseorang dapat merasa lega dan perasaannya menjadi lebih baik.
5. Berkonsultasi kepada Psikiater
Apabila 4 langkah diatas telah dilakukan tetapi stres tidak kunjung mereda, maka tingkatan stresnya sudah diatas rata-rata, jadi perlu penanganan khusus yang bisa dilakukan dengan berkonsultasi kepada psikiater. Depresi, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, dan lain sebagainya bisa membuatmu kualahan sendiri jika tidak tertangani.
Dengan berkonsultasi kepada psikiater maka permasalahan stress dapat ditangani dengan baik. Jadi tidak menutup kemungkinan bahwa semua orang mungkin saja sekarang sedang dalam keadaan stres, maka dari itu segera kenalilah gejala stres sebelum stres tersebut menjadi semakin parah.
Perlu ditekankan disini, stres tidak selamanya membuat orang menjadi tidak waras sehingga terpaksa harus berada di rumah sakit jiwa. karena stres mempunyai beberapa tingkatan. Jadi jangan merasa putus asa saat mengalami stres karena berbagai tingkatan stres pasti ada solusi terbaik dalam mengatasinya asalkan kita mau berusaha. (*)
Artikel Ditulis oleh:
Egydea Amanda Mauluna, Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP), Jurusan Antropologi