Sambut Gresik Emas, KUPP Bawean Kolaborasi Poltekpel Surabaya Gelar Diklat Transportasi Laut

GRESIK,1minute.id – Sekretaris Daerah atau Sekda Gresik Achmad Washil Miftachul Rachman mengatakan, potensi Kabupaten Gresik sebagai kawasan industri didukung dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate atau 

JIIPE tidak menutup kemungkinan sebagai jalur keluar masuknya perdagangan melalui transportasi laut. Ini merupakan karunia ditengah gempa yang melanda Bawean. Terima kasih kepada Poltekpel Surabaya yang sudah menginisiasi kegiatan ini. 

“Sesuai RPJP Kabupaten Gresik 20 tahun kedepan adalah Gresik emas mendunia dari Asia timur yang masuk Indonesia melalui JIIPE. Mari jadi tuan rumah di negeri sendiri jangan menjadi penonton di negeri sendiri,” harap Washil ketika membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pemberdayaan Masyarakat di Pulau Bawean pada Senin, 27 Mei 2024.

Diklat di Aula Pondok Pesantren Hasan Jufri Sangkapura ini kerjasama Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan atau KUPP kelas III Bawean, Kabupaten Gresik bersama Politeknik Pelayaran atau Poltekpel Surabaya dan Dinas Perhubungan Gresik.

Sekda Washil mengapresiasi kegiatan pemberdayaan masyarakat yang digelar KUPP Bawean ini. Ia menyakini kegiatan ini dapat memberikan manfaat. Selain itu juga dapat menjadi media komunikasi yang efektif antara Ditjen Perhubungan Laut, Pemkab Gresik, dan masyarakat Bawean.

“Kegiatan ini sebagai salah satu pengabdian pada masyarakat untuk meningkatkan SDM pada transportasi laut. Sehingga dapat menambah kompetensi dan pengetahuan yang berguna, pada saat bekerja di kapal untuk dapat meningkatkan keselamatan pelayaran menuju terwujudnya zero accident,” kata mantan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman-kini menjadi- Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman atau DCKPKP Gresik itu.

Di tempat sama, Wakil Direktur I Poltekpel Surabaya Renta Novaliana mengatakan, Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) yang dilakukan oleh Poltekpel Surabaya merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam meningkatkan keahlian masyarakat. 

Sehingga dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi di bidang kelautan khususnya awak kapal dengan memberikan pendidikan dan pelatihan secara gratis kepada masyarakat luas.

Materi yang diberikan dalam Diklat Pemberdayaan Masyarakat ini meliputi Basic Safety Training (BST), Safety Awareness Training (SAT) dan Advanced Fire Fighting (AFF). Semua bidang transportasi laut.

BST bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang keselamatan di kapal, sementara AFF difokuskan pada penanganan kebakaran yang lebih lanjut dan teknik pencegahan. Selain itu, SAT membekali peserta dengan kesadaran dan keterampilan dalam menghadapi situasi keamanan di atas kapal.

Ia menambahkan, DPM ini merupakan instruksi Presiden no 9 tahun 2016. Menurut dirinya antusias peserta di Bawean sangat luar biasa. Dampak postif lainnya yaitu, warga Bawean yang bekerja di kapal baik dalam negeri maupun luar negeri mudah menyesuaikan diri. “Salah satu kelebihan warga Bawean yang bekerja di kapal banyak yang mampu menguasai bahasa asing,” tandasnya.

Sementara, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan kelas III Bawean Zainal Abdul Rahman menambahkan, Diklat Pemberdayaan Masyarakat dilaksanakan mulai 27 Mei hingga 6 Juni 2024. Kegiatan ini sebelumnya diikuti sebanyak 441 peserta melalui seleksi dan lulus sebanyak 334 peserta.

Dengan adanya Diklat ini akan mendapatkan sertifikat dan skill sehingga bisa mengikuti rekan-rekan sebelumnya.  “Saya berharap kesempatan ini dapat digunakan sebaik baiknya untuk meningkatkan kompetensi dan SDM di bidang transportasi laut untuk warga Bawean,” singkatnya. (yad)