GRESIK,,1minute.id – Investasi ke Kabupaten Gresik tren positif. Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Gresik bergerak cepat dengan memberikan pelatihan kepada para pencari kerja. Pelatihan keahlian bersertifikat dilakukan ke sejumlah balai latihan kerja atau BLK di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, pelatihan bersertifikasi yang diadakan oleh pemerintah kabupaten melalui Dinas Tenaga Kerja Gresik untuk meningkatkan keterampilan atau kompetensi bagi anak yang baru lulus sekolah atau sarjana.
“Kita kolaborasi dan sinergi dengan sejumlah BKL dan jasa pelatihan keahlian di Kabupaten/Kota lainnya di Jawa Timur,” katanya. Pelatihan keterampilan sumber daya manusia ini telah dilakukan oleh Pemkab Gresik mulai tahun 2022. Pelatihan keahlian, menggunakan dana Dana Bagi Hasil Cukai Hssil Tembakau atau DBHCHT. Padahal penggunaan dana dari DBHCHT itu tidak bisa leluasa.
“Saya ngaturnya sampai susah. Awalnya Rp 500 juta, sekarang saya dorong sampai Rp 2,5 miliar lebih,” kata Gus Yani didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja Gresik Zainal Arifin usai pembukaan Job Fair Gresik Kerja 2024 di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro atau WEP pada Rabu, 2024.
Job Fair 2024 digelar selama dua hari, 15-16 Mei 2024 diikuti 43 perusahaan dengan lowongan kerja sebanyak 3.748 orang. Hari pertama pembukaan sebanyak 4.789 Jobseekers yang datang ke lokasi Job Fair di WEP. Diperkirakan hari terakhir, Kamis besok, akan lebih banyak Jobseekers yang bakal memadati WEP berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Gresik itu. Job fair dibuka oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani.
Gus Yani melanjutkan tahun ini berharap kepada DPRD Gresik untuk mengalokasikan anggaran peningkatan sumber daya manusia untuk pelatihan keahlian bersertifikat bisa dianggarkan melalui APBD Gresik.
Mantan Ketua DPRD Gresik itu menceritakan dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban atau LKPJ Bupati Gresik 2023, ada 9 rekomendasi DPRD Gresik, khususnya nomor 8 yang ditujukan kepada Dinas Tenaga Kerja terkait strategi dan upaya apa untuk menurunkan tingkat pengangguran terbuka di Gresik
DPRD Gresik mendorong Disnaker menaikkan keterampilan atau kompetensi sumber daya manusia di Gresik. “Kami sebagai eksekutif sangat setuju dan terima kasih ada rekomendasi dan kritik yang sangat membangun itu,” katanya.
Tapi, lanjutnya, eksekutif telah melaksanakan peningkatan keterampilan atau kompetensi lebih dulu itu sebelum ada rekomendasi itu. Tetapi, kami melakukan hanya sebatas anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hssil Tembakau atau DBHCHT. “Dan ini sudah kita mulai sejak tahun 2022”
“Bila tahun ini, DPRD Gresik mengalokasikan Rp 5 miliar untuk peningkatan keterampilan anak kami sangat bersyukur karena kami telah memiliki historis melaksanakan kegiatan ini,” ujarnya.
Terkait pembangunan Balai Latihan Kerja atau BLK, ia mengatakan, pembangunan BLK dalam jangka pendek belum urgent. “Untuk jangka pendek, Gresik tidak perlu membangun BLK. Tapi kita harus mampu berkolaborasi dan sinergi dengan penyedia jasa peningkatan kompetensi di Jawa Timur,” katanya.
Lembaga pelatihan keahlian bersertifikat saat ini telah ada di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur. “Pasuruan ada, Sidoarjo ada, BNSP (badan Nasional Sertifikasi Profesi) ada.Yang paling penting penganggarannya,” katanya.
Pelatihan tidak harus seluruh angka kelulusan SMK. “Kita hitung kelulusan SMK. Berapa angka kelulusan SMK. Oke tidak 100 persen, tapi kita coba mulai, 10 persen, 20 persen lalu kita siapkan anggaran untuk peningkatan keterampilan mereka. By name, kirim ke sekolah bersertifikasi,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Fandi Akhmad Yani memberikan motivasi kepada ribuan pencari kerja untuk tetap semangat. “Jangan takut pada bayangan kita sendiri. Anak-anak muda memiliki kekuatan luar biasa yaitu keberanian. Mudah-mudahan keberanian terukur apa yang menjadi kemampuan, kompetensi sehingga bisa menunjang,” katanya. (yad)