GRESIK,1minute.id – Polres Gresik memberikan atensi khusus dugaan kekerasan terhadap anak korban berinisial SAH, 8 tahun. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gresik membentuk tim khusus (timsus) untuk mengungkap kasus ini terang benderang.
Timsus berjumlah 35 personil itu dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan itu dibawah kendali Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik Ipda Hepi Muslih.
AKP Aldhino Prima Wirdhan mengungkapkan, pembentukan timsus berjumlah 35 personil itu bertujuan agar perkara dugaan kekerasan terhadap anak korban berinisial SAH ini bisa cepat terselesaikan. “Ini (timsus) terdiri dari seluruh personil Satreskrim dengan dipimpin Saya, di bawah kendali Kanit PPPA,” tutur perwira tiga balok di pundak itu.
Timsus itu, imbuhnya, akan dibagi tugas masing-masing supaya segera terselesaikan. “Nanti kita akan ploting sesuai tupoksi masing-masing, tujuannya biar gak lama-lama. Semoga cepat terungkap,” katanya. Seperti diberitakan, penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Gresik menaikkan kasus kekerasan terhadap anak korban berinisial SAH ke penyidikan. Namun, penyidik belum mengungkapkan Identitas terduga pelaku kekerasan tersebut.
Selain peningkatan status penyidikan, penyidik telah melakukan penyitaan DVR CCTV sekolah. Mesin perekam digital itu telah diserahkan ke Laboratorium Forensik Polda Jatim. Hasilnya, masih menunggu waktu sekitar sepekan ke depan.
Kasus dugaan kekerasan terhadap anak berinisial SAH, 8, siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Menganti menjadi trending topik di sejumlah platform media sosial. Anak korban yang berjenis kelamin perempuan ini dicolok tusuk bakso yang diduga dilakukan oleh kakak kelasnya. Sebelumnya, anak korban ini juga kerap mengalami bullying. Meski sekolah diduga berusaha menutupi perkara tersebut namun akhirnya tetap mencuat ke permukaan. Pepatah: Serapat-rapat menyimpan bangkai, bau busuk pasti akan tercium. (yad)