GRESIK,1minute.id – Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia memborong enam penghargaan di ajang Eco Tech Pioneer and Sustainability Award (EPSA) 2023. Penghargaan hasil Inovasi di bidang lingkungan.
Penghargaan dari Departemen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro (Undip) ini diterima oleh SVP Teknologi Erinto mewakili Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo di Semarang, baru-baru ini.
Dwi Satriyo menyampaikan bahwa, Petrokimia Gresik adalah produsen pupuk dan bahan kimia dengan varian terlengkap di Indonesia, serta penghasil pupuk NPK terbesar di Tanah Air yang selalu memegang prinsip kepedulian terhadap lingkungan dalam menjalankan operasional bisnis.
“Penghargaan ini menjadi salah satu bukti bahwa Petrokimia Gresik dalam menjalankan amanah untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan memajukan pertanian Indonesia melalui produk-produk inovatifnya senantiasa peduli terhadap pengelolaan lingkungan, dengan berbagai inovasi,” ujar Dwi Satriyo di Gresik pada Rabu, 6 September 2023.
Enam penghargaan yang diraih Petrokimia Gresik dua diantaranya adalah Gold Winner yang merupakan penghargaan tertinggi di ajang ini. Gold Winner diraih Petrokimia Gresik untuk Kategori Eco-Cycle Innovation dan Ecosystem Protect. Penghargaan tersebut dimenangkan dari inovasi pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA) menjadi substitusi filler clay di unit NPK Petrokimia Gresik, dan geobag rangka bambu sebagai pelindung mangrove dan kerang dari gelombang pasang yang ramah lingkungan.
Selanjutnya, tiga Silver Winner, yaitu Kategori Green Power Innovation atas program efisiensi energi melalui pemanfaatan purge gas sebagai bahan bakar boiler. Inovasi ini sekaligus mendapatkan Bronze Winner untuk Kategori Low Carbon Innovation.
Silver Winner selanjutnya diraih untuk Kategori Eco-Hazard Innovation atas inovasi Petrokimia Gresik dalam memanfaatkan gipsum sebagai komposisi bahan pengisi untuk pupuk NPK. Silver Winner terakhir diraih di Kategori Hydro Smart Innovation oleh inovasi Petrokimia Gresik berupa critical operation recovery menggunakan penyemprot air bongkar pasang penyerap asam klorida.
“Petrokimia Gresik memiliki komitmen yang tinggi terhadap lingkungan, karena kami menyadari jika pengelolaan lingkungan adalah instrumen penting untuk membangun perusahaan yang berkelanjutan,” tandas Dwi Satriyo.
Selain penghargaan ini, kepedulian dalam pengelolaan lingkungan Petrokimia Gresik juga dapat dilihat dari perolehan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Industri Hijau Level 5 dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang diraih sebelumnya.
EPSA merupakan ajang pemberian penghargaan bagi setiap perusahaan yang berkomitmen dalam menghadirkan inovasi teknologi sebagai upaya dalam menjaga dan melindungi lingkungan. EPSA menjadi kesempatan bagi perusahaan di seluruh Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam berinovasi untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). (yad)