GRESIK,1minute.id – Suasana Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) Gresik terasa berbeda pada Rabu, 31 Mei 2023. Pagi itu terlihat ratusan orang lanjut usia (lansia) berkumpul dan aktivitas bersama di gedung berarsitektur mirip rumah keong berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Gresik itu.
Ada yang mengikuti senam lansia. Ada juga sedang memeriksakan kesehatan mereka. Wajah mereka yang usianya rata-rata sudah berkepala 6 itu terlihat bugar. Trengginas. Kehadiran ratusan lansia itu untuk memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2023 yang digagas oleh Dinas Sosial (Dinsos) Gresik. Tahun ini, HLUN ke-27 itu mengusung tema “Lansia Terawat Indonesia Bermartabat”.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menyampaikan, bahwa peringatan ini sebagai refleksi untuk terus menjaga kesehatan, kebugaran serta tetap produktif di tengah-tengah masyarakat. “Banyak dari para lansia yang masih produktif dan mempunyai keahlian tertentu yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan,” kata Wabup Aminatun Habibah yang juga ketua Komisi Daerah Lanjut Usia (Komda Lansia) itu.
Wabup perempuan berlatar pendidik itu kembali menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dalam mewujudkan Nawa Karsa yakni Gresik Seger (Sejahtera, Bahagia dan Mandiri). Agar langkah percepatan perwujudan Kabupaten Gresik ramah Lansia dapat dijadikan sebagai agenda dalam pembangunan.
Sejumlah program yang berpihak kepada lansia telah diluncurkan. Program itu, antara lain penguatan kelembagaan karang taruna, Posyandu Lansia, pemberian Bansos PKH inklusif serta pemberian alat bantu mobilitas berupa kursi roda, tongkat, dan alat bantu dengar.
Wabup berharap, lansia bukan lagi menjadi obyek pembangunan, melainkan sebagai subyek penyelenggaraan pembangunan melalui program-program pemberdayaan yang mengarah pada peningkatan kemandirian.
“Saya harap para generasi penerus dapat mengambil hakikat pembangunan dan pemberdayaan bagia lansia. Karena kedua generasi ini tidak dapat dipisahkan dari sebuah struktur dan kultur sosial,” kata mantan Kepala SMK Asa’adah Bungah, Gresik itu.
Bu Min juga berpesan agar warga Gresik untuk tidak menyia-nyiakan lansia, terlebih lansia itu adalah orang tuanya sendiri. “Saya harap tidak ada warga Gresik yang menelantarkan orang tuanya yang sudah lansia. Kalau bisa penuhi hak-hak mereka,” pesannya.
Di tempat sama, Kepala Dinas Sosial Gresik Umi Khoiroh dalam laporannya menyampaikan, proses penuaan penduduk kini sudah menjadi masalah dunia yang tidak dapat dihindari, sehingga perlu disikapi dengan tepat. Di Kabupaten Gresik proporsi jumlah lansia mencapai 11,74% atau setara dengan 156.565 jiwa pada 2022.
“Pertambahan jumlah lansia memberikan implikasi pada perlu adanya penyesuaian struktur dan pelayanan, agar terjangkau dan inklusif bagi lanjut usia,” pungkasnya. Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan secara simbolis rombong berkah dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) PT. Petrokimia Gresik, serta penyerahan kursi roda dari Pertamina. (yad)