GRESIK,1minute.id – Warga Desa Dooro, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik memiliki kepala desa (kades) baru. Ia bernama Choirul Umam. Choirul Umam ditetapkan sebagai Kades setelah memenangi pemilihan kepala desa antarwaktu di Balai Desa setempat pada Minggu, 7 Mei 2023.
Ada dua calon yang muncul dalam pemilihan kepala desa antar waktu di Desa Dooro itu. Yakni, Choirul Umam mendapatkan 33 suara dan rivalnya, Siti Maria Ulfa mengantongi 14 suara. Jumlah pemilih 47 orang, terdiri dari Unsur Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Perwakilan Perempuan, Perwakilan Perajin, Perwakilan Pendidikan, Perwakilan Pemuda.
Terpilih Choirul Umam sebagai kades antarwaktu mengakhiri masa kekosongan jabatan orang nomor satu di sistem pemerintahan desa (pemdes) Dooro tersebut. “Hasil pemilihan ini akan kami laporkan kepada pak Bupati (Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Red). Nanti, pak bupati yang memberikan SK-nya,” kata Camat Cerme Umar Hasyim dikonfirmasi selulernya pada Minggu, 7 Mei 2023.
Pemilihan kepala desa antarwaktu ini, lanjutnya, berlangsung demokrasi dan lancar. Pemilihan kepala desa antarwaktu dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Gresik Abu Hasan, Kapolsek Cerme AKP Musihram dan Danramil Cerme Lettu Toyib. “Sisa masa jabatan kades antarwaktu terpilih sekitar 2 tahunan,” kata Umar Hasyim yang ditunjuk sebagai penanggungjawab pemilihan kepala desa antarwaktu di Desa Dooro itu.
Untuk diketahui, kepala desa Dooro nonaktif, Mat Jai tersandung perkara dugaan korupsi penggunaan dana desa periode 2017 – 2019. Ia divonis Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya selama 1 tahun. Terdakwa juga dibebani membayar denda Rp 100 juta dan mengganti uang kerugian negara Rp 253 juta.
Terdakwa Mat Jai kemudian menempuh upaya banding di Pengadilan Tinggi Jawa Timur di Surabaya. Hakim PT menambah masa hukuman 6 bulan menjadi 1 tahun dan 6 bulan atau 1,5 tahun. Terdakwa Mat Jai melakukan kasasi ke Mahkamah Agung. Hakim agung menguatkan putusan PT Jatim yakni hukuman penjara 1,5 tahun, denda Rp 100 juta dan mengembalikan uang kerugian negara sebesar Rp 253 juta.
Pada 25 Juli 2022 jaksa eksekutor dari Seksi Pidana Khusus dan Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Gresik melakukan eksekusi hasil putusan MA. Mat Jai saat ini menjalani masa hukuman penjara selama 1,5 tahun. (yad)