GRESIK,1minute.id – Fenomena perkawinan anak usia dini menjadi salah satu perhatian pemerintah kabupaten (Pemkab) Gresik. Pada 2022, tercatat sebanyak 258 kasus perkawinan anak. Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah berjanji akan turun bersama dinas terkait untuk sosialisasi dampak negatif perkawinan anak. Wabup perempuan pertama di Kabupaten Gresik itu siap untuk Go to school untuk memberikan sosialisasi kepada siswa.
“Nanti kita akan keliling ke SLTA (SMA sederajat, Red) untuk mensosialisasikan hal ini pelan-pelan. Karena di Jawa Timur ini angka perkawinan anaknya cukup tinggi. Maka harus kita sikapi dengan serius agar tidak terjadi generasi masa depan yang stunting,” ujar Wabup Aminatun Habibah dalam
Musyawarah Perempuan Nasional Untuk Perencanaan Pembangunan yang digelar oleh Kementerian PPPA via zoom pada Senin, 7 April 2023.
Bu Min-sapaan karib-Aminatun Habibah didampingi Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Gresik Titik Ernawati dan perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) dan Sekolah Perempuan di Gresik.
Bu Min melanjutkan, meminimalisir hal-hal negatif terhadap anak dan perempuan, perlu adanya kolaborasi antardinas terkait. Oleh karenanya, Bu Min bersedia menjadi mediator dalam menyuarakan aspirasi perempuan di Gresik. “Mungkin ada yang merasa ini melelahkan, tapi tetap harus kita upayakan demi masa depan anak-anak kita di Gresik.” kata Wabup berlatar pendidik itu.
Harapannya, imbuhnya, Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresikdapat menjadikan Gresik sebagai kabupaten dengan Desa Ramah Perempuan Dan Peduli Anak (DRPPA). Selain pernikahan dini, pihaknya bersama Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menaruh perhatian kepada penyandang disabilitas di Gresik. Upaya Pemkab Gresik yang telah memberikan program keluarga harapan (PKH) Inklusif dan membuka lapangan kerja khusus penyandang disabilitas.
Pada 2022, sekitar 41 penyandang disabilitas di Gresik yang telah bekerja di bawah naungan 21 perusahaan. Ini menunjukkan bahwa Gresik telah berkomitmen penuh dalam membantu kesejahteraan warganya. “Saat ini kita juga mengusahakan agar masyarakat penyandang disabilitas dapat hidup dengan nyaman di Gresik,” tegasnya.
Terpisah, Kadis KBPPPA Titik Ernawati mengatakan pihaknya akan bergerak senada dengan visi Pemkab Gresik. Diantaranya, dalam melakukan pencegahan kekerasan dan upaya perlindungan serta pendampingan perempuan dan anak korban kekerasan.
“Terciptanya kenyaman dan keramahan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Gresik juga menjadi prioritas program Nawa Karsa milik Pemkab Gresik oleh bapak Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dengan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah,” pungkas Titik. (yad)