Makam Sayyid Murtadho, Sepupuh Syekh Maulana Malik Ibrahim (3)

Destinasi Wisata Religi di Gresik

BULAN Suci Ramadan 1444 Hijriah memasuki fase sepuluh hari ketiga yakni 10 hari terakhir pada Selasa, 11 April 2023. Ada banyak keutamaan 10 hari terakhir di bulan Ramadan yang penuh berkah, ampunan dan rahmat ini. Umat muslim dituntut lebih khusyuk beribadah untuk meraih pahala dan ampunan dari Allah SWT. Salah satunya iktikaf dan memperbanyak doa untuk meraih malam kemuliaan yakni Lailatul Qadar. Seperti iktikaf, shalat malam, membaca Al Quran, dzikir, dan bersedekah.

Mengutip dari buku berjudul “Grissee Kota Bandar” menyajikan sejumlah tempat religi di Kabupaten Gresik yang patut menjadi tempat iktikaf. Grissee Kota Bandar adalah salah satu buku muatan lokal. Semuanya cerita yang ada di Gresik. Mulai destinasi wisata religi, seni budaya dan destinasi wisata di Gresik daratan sampai pulau Bawean. Buku itu karya Chusnul Cahyadi ini- kini mengelola media online 1minute.id, hasil dari ngelutus lebih dari satu dasawarsa di Kabupaten Gresik. Saat itu, masih “nyantrik” di Jawa Pos. Cetakan pertama, Februari 2019. Cetakan kedua pada Maret 2022.

Sayyid  Ali Murtadlo atau lebih dikenal dengan nama Raden Santri merupakan salah satu Penyebar Agama Islam di Jawa dan sekitarnya, khususnya Gresik. Beliau adalah Putra dari Syekh Ibrahim Zainuddin As-Samarqandy. Ibundanya berrnama Dewi Candrawulan. Sayyid Ali Murtadlo adalah kakak dari Sunan Ampel serta sepupuh dari Syekh Maulana Malik Ibrahim.

Sayyid Ali Murtadho lahir di Campa. Beliau wafat pada 1317 Saka Atau 1449 Masehi bertepatan dengan 15 Muharam Abad Ke-8 Hijriah. Makam Sayyid Ali Murtadlo di Jalan Raden Santri, Kelurahan Bedilan, Kecamatan Gresik atau hanya berjarak 400 meter sebelah utara Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim.

Mengutip dari Wikipedia, Raden Santri juga dikenal sebagai Sunan Gisik yang memiliki arti seorang Guru Agama atau Tokoh yang dihormati di daerah Pesisir. Dalam catatan Cina kata “Sunan” berasal dari dialek Hokkian Yaitu “Su” dan “Nan”. Dimana ‘Su’ bermakna ‘Suhu’ Atau ‘Saihu’ yang memiliki arti Guru. Sedangkan, ‘Nan’ berarti Selatan. Kata ‘Gisik’ sendiri dalam Bahasa Jawa memiliki arti Pantai, sesuai dengan lokasi dakwah Raden Santri yang berada di Pesisir Gresik. Raden Santri ini adalah Syahbandar Gresik kelima. Haul Beliau diperingati oleh masyarakat Gresik setiap 15 Muharam. (*/bersambung)