GRESIK,1minute.id – Ekspektasi pelajar dan mahasiswa Gresik untuk kuliah sambil kerja ke eropa sangat tinggi. Buktinya, peserta sosialisasi “Kuliah dan Bekerja di Jerman” yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik bersama Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Gresik dengan menggandeng Habibie Education Youth (HEY) di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) membludak pada Sabtu, 1 April 2023.
Gedung berarsitektur mirip rumah Keong itu dipenuhi peserta. Mulai berasal SMA, SMK, Madrasah Aliyah maupun mahasiswa se-Kabupaten Gresik. Gebrakan baru, duet Bupati-Wakil Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah ini untuk mewujudkan mimpi pelajar Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik bisa go internasional.
Program “Kuliah dan Bekerja” ke Jerman ini bagian dari salah program Nawa Karsa, Gresik Cerdas untuk mewujudkan Gresik baru untuk meningkatkan mutu kualitas SDM di Gresik.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani tampil bagai seorang motivator ulang. Bupati berusia 37 tahun itu berharap kesempatan emas bisa kuliah sambil kuliah di negeri dengan kesebelasan yang dikenal dengan Tim Panser itu tidak terlewatkan begitu saja.
“Seandainya Saya pribadi masih seusia kalian, Saya pasti tidak akan melewatkan kesempatan ini. Karena kesuksesan itu tidak akan datang begitu saja, kesuksesan butuh diperjuangkan. Kesuksesan kita raih dari konsistensi melakukan kebiasaan-kebiasaan baik,” ungkap Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani dihadapan ribuan pelajar dan mahasiswa.
Bupati millenial ini juga menyinggung perihal bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia pada 2045. Dikatakan bahwa bonus demografi bisa menjadi berkah, namun bisa juga menjadi musibah jika tidak disiapkan dengan baik.
Menghadapi bonus demografi, imbuhnya, kita harus mulai berpikir generasi muda seperti apa yang kita siapkan. Harapannya tentu saja adalah generasi muda yang produktif dan berkualitas. “Hari ini (Sabtu, 1 April 2023 Red)?Saya bisa berdiri disini merupakan hasil dari kerja keras pendahulu-pendahulu kita, oleh karenanya saya memiliki tanggung jawab untuk berjuang demi generasi yang akan datang. Salah satunya lewat kegiatan sosialisasi hari ini,” tegas Bupati berusia 37 tahun itu.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menambahkan, disamping mewujudkan SDM cerdas, program ini juga menjadi solusi dalam mengatasi angka pengangguran di Gresik.
“Angka pengangguran Gresik masih sebanyak 8%. Ini lebih tinggi sedikit dibandikan Provinsi Jawa Timur yang saat ini di angka 7,8%. Meskipun demikian, kita dari Pemkab Gresik tetap berupaya dalam menangani hal tersebut. Salah satunya dengan program Nawa Karsa Gresik Cerdas,” kata Bu Min-sapaan karib-Aminatun Habibah itu.
Bu Min juga mengatakan, dengan adanya program kuliah dan kerja di Jerman, dapat meningkatkan kemampuan akademik yang dimiliki oleh anak Gresik. Maka, Bu Min mendorong para ratusan siswa SMA sederajat yang hadir saat itu, untuk berlomba-lomba mengikuti program tersebut.
“Ini menjadi kesempatan dalam menempuh pendidikan di Eropa yang memang dipusatkan di Jerman. Nanti teknis sekolahnya mirip seperti SMK tapi lebih intens. Dengan dua hari teori dan praktek tiga hari di perusahaan sekitarnya. Bahkan kalian juga akan dibayar.” ujar Wabup perempuan pertama di Kabupaten Gresik itu.
Menurut Bu Min, program ini dapat berlangsung karena kondisi Jerman yang kekurangan tenaga kerja. Anak muda produktif hanya sebanyak 2% dari total masyarakat Jerman. Sehingga membutuhkan tenaga kerja potensial dari luar negeri. “Saat ini telah terbuka sekitar 20.000 kesempatan untuk bekerja di sana,” tegas Wabup berlatar pendidik itu.
Pemkab Gresik terus berupaya menekan angka pengangguran. Sebelumnya, Pemkab Gresik menggelar Job Fair dengan membuka lowongan berjumlah 4 ribu lebih pada 53 perusahaan, dan diikuti oleh lebih dari 9 ribu pelamar kerja.
Selain itu, Pemkab Gresik telah membuka beasiswa kuliah untuk warganya. Ada pula Rumah Vokasi yang berfokus dalam pelatihan untuk berkerja, dimana Rumah Vokasi ini adalah yang pertama ada di Indonesia.
Ketua Kadin Gresik M. Choirul Rizal yang hadir mengatakan, pihaknya bersama Kadin Gresik akan selalu memberikan support terbaik dalam meningkatkan SDM Gresik. Terutama dalam mengurangi angka pengangguran yang ada.
“Gresik kota industri, tapi pengangguran tetap tinggi. Maka ini juga menjadi langkah solusi dalam mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Gresik,” ucapnya.
Pelatihan untuk persiapan program tersebut akan digelar Kadin Gresik setelah lebaran Idul Fitri. Dalam sosialisasi ini hadir juga CEO Habibie Education Youth Nana Saragih memuji gebrakan Bupati dan Wabup Gresik, Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah yang mensupport program kuliah kerja ini.
“Kalian punya bupati, wabup, dan ketua Kadin yang hebat. Karena Saya sudah keliling Indonesia dan tidak semua pemerintah daerahnya mau turun tangan dalam hal ini,” tandasnya. (yad)