GRESIK,1minute.id – Kain tenun Gresik semakin moncer. Rancangan Achmad Nur Hasyim Hamada semakin menambah meriah Jakarta Muslim Fashion Week 2022. Sebanyak delapan model yang memakai kain tenun di event tersebut.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah pun bangga. Sebab, ikhtiar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik menjadikan kain tenun asal Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik sudah diakui penggemar fasyen internasional.
Kain tenun Gresik dapat ditemui dalam bentuk sarung dan pakaian. Dimana beberapa sarung asal Gresik telah berhasil menembus pasar internasional seperti sarung BHS dan tenun Wedani, Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik dilirik brand ternama Dior. Untuk itu, diharapkan pakaian dari tenun secepatnya juga akan bernasib sama.
Menurut Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah , saat ini kain tenun Gresik tengah diminati oleh para pembeli dari luar negeri, terutama di daerah Timur Tengah. Wabup perempuan pertama di Kabupaten Gresik optimistis
target produksi tenun kedepannya akan berorientasi pada eco fasyen. Dimana banyak para desainer lokal dan peminat asal Timur Tengah yang menginginkan kain antisinar ultra violet.
“Nah kedepan, kita ingin mengembangkan kain anti UV atau kain yang dingin saat dipakai, karena kebanyakan peminat kita berasal dari Timur Tengah,”ujarnya. Bu Min-sapaan karib-Wakil Bupati Aminatun Habibah, pihak telah merencanakan strategi dalam pengembangan kain tenun. Nantinya pengembangan tersebut akan diserahkan pada rumah vokasi yang beberapa waktu lalu dibuka di Gresik. Rumah vokasi merupakan tempat yang mewadahi para pemuda Gresik dalam pelatihan kerja.
“Nah, pengembangan kain tenun ini nanti akan kita berdayakan lewat warga lokal dan anak-anak vokasi yang ada di SMK atau diploma, karena mereka ini yang bisa semakin inovatif terhadap produk yang ada di Gresik. Dan tidak hanya mereka, kita juga akan gandeng para ibu rumah tangga dibawah program Bunda Puspa dan penyandang disabilitas untuk ikut ambil bagian,”ucap Bu Min.
Pemilik Kekean Wastra Galeri Achmad Nur Hasyim Hamada yang juga desainer fasyen mengatakan, tenun khas Gresik ini punya potensi yang besar di pasaran. Dirinya mengaku bisa mendapatkan omzet miliaran hanya dari sebulan penjualan. “Kita dalam 1 bulan untuk perputaran pendapatan itu bisa sekitar 4 sampai 6 miliar rupiah,”ujar Achmad.
Kekean Wastra Galeri sendiri merupakan UMKM yang bergerak dalam penjualan batik lokal. Sejauh ini batik miliknya telah menembus pasar internasional hingga dipinang beberapa merek ternama yang salah satunya adalah Dior. (yad)