GRESIK,1minute.id – Kabar gembira wabah PMK mereda. Kini, sejumlah peternak dan belantik hewan meminta Dinas Pertanian Gresik untuk membuka pasar hewan. Diantaranya, pasar hewan Surojenggolo, Desa Kedungpring, Kecamatan Balongpanggang.
Pasar hewan Surojenggolo atau Pasar Kedungpring ini, salah satu sentra pasar hewan di Gresik ini ditutup sejak ditemukan ada penyakit mulut dan kuku (PMK) sekitar Mei 2022.
Jono, salah satu pedagang sapi mengungkapkan para pedagang telah menyalurkan aspirasi kepada pemerintah untuk momohon pembukaan pasar hewan Kedungpring itu. Sebab, sejumlah pasar hewan di Lamongan telah dibuka. “Para pedagang minta dengan sangat agar pasar hewan segera dibuka lagi,”katanya. Baginya, keberadaan pasar hewan ini cukup vital bagi perputaran ekonomi. “Bagi peternakan hewan seperti sapi dan kambing seperti saya ini adalah mata pencaharian saya,”kata pedagang asal Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik itu kepada wartawan pada Rabu, 12 Oktober 2022.
Informasi yang dihimpun, sejak September 2022 wabah PMK mereda. Catatan Dinas Pertanian (Distan) Gresik pada September 2022 mencatat tidak lebih 86 ekor hewan terpapar PMK. Namun, Oktober 2022 turun drastis “hanya” 2 ekor. Total sejak Mei hingga Oktober 2022 berjumlah 5.660 ekor sapi terjangkit PMK di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik ini. Sedangkan, angka kesembuhan berkisar 80 persen.
Sedangkan, vaksinasi tahap tiga Distan Gresik dapat target sekitar 18.750 dosis. Per Oktober 2022 , capaian vaksinasi itu hampir 12.900 dosis.
Bagaimana tanggapan Dinas Pertanian Gresik? Kepala Dinas Pertanian (Distan) Gresik Eko Anindito Putro ketika dikonfirmasi membenarkan wabah PMK terus menurun. “Bulan Oktober ini hanya 1 atau 2 ekor sapi yang terpapar PMK,”kata Eko Anindito Putro dikonfirmasi 1minute.id melalui selulernya pada Rabu, 12 Oktober 2022.
Terkait aspirasi pedagang agar pihaknya membuka pasar hewan Kedungpring, kata Eko, pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Eko mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pusat Verteriner Farma (Pusvetma) Surabaya dan Dinas Peternakan Jawa Timur.
Sebelum dilakukan pembukaan Pasar hewan Kedungpring, kata Eko, Pusvetma diharapkan melakukan uji sampling hewan di sejumlah tempat. “Bila hasil uji sampling Pusvetma dan Dinas Peternakan Jawa Timur memungkinkan tentu kami akan buka lagi pasar hewan Kedungpring itu,”ujar Eko Anindito Putro.
Dia menyadari sejak wabah merebak pedagang dan peternakan hewan kelimpungan. Ekonomi pedagang pun terganggu. “Kami tentu ingin perekonomian mereka bisa cepat pulih. Akan tetapi, tetap harus hati-hati,”ujarnya.
Mengapa? Sebab, wabah PMK ini penyebaran sangat cepat.”Tentu kami tidak ingin setelah pasar dibuka, wabah kembali merebak,”katanya.
Terpisah, Camat Balongpanggang Muhammad Amri mengungkapkan sejumlah pedagang dan tengkulak telah menyalurkan aspirasi ke kantor kecamatan untuk meminta membuka pasar hewan Kedungpring itu.
“Para pedang atau tengkulak tersebut mengharapkan agar pasar hewan yang terutamanya ada di Balongpanggang baik itu seperti Pasar hewan Kedungpring dan pasar hewan Balongpanggang dapat di buka kembali secara maksimal sehingga mereka dapat melakukan kegiatan aktifitasnya sehari hari dengan normal,”kata Amri dikonfirmasi melalui selulernya pada Rabu, 12 Oktober 2022.
Amri mengatakan, muspika di Balongpanggang tidak ingin menutup mata pencarian dari pedagang maupun tengkulak yang ada di pasar hewan Kedungpring atau pasar hewan Balongpanggang. “Karena ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian yang berada khususnya di wilayah Kecamatan Balongpanggang. Kami sudah mengusulkan kepada Distan untuk membuka pasar hewan Kedungpring,”ujarnya. (yad)