GRESIK,1minute.id – Gunung Bhatang di Desa Ngargosari, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik kembali tempat ajang nasional offroad. Sebanyak 32 offroader nasional berkompetisi untuk memperbaiki peringkat mereka di Indonesia Off Road Federation National Championship (IOF NC) ini.
Antusiasme masyarakat luar biasa. Suhu udara menunjukkan 34 derajat celcius tidak menyurutkan nyali masyarakat untuk menyaksikan event yang sempat vakum karena wabah coronavirus disease 2019 (Covid-19) ini.
Ketua IOF Pusat Irjen Pol (Purn) Sam Budi Gusdian mengatakan, kejuaraan nasional Offroad seri ketiga ini kali pertama pascapandemi. “Kejurnas Offroad diikuti 32 peserta. Mereka ini yang konsisten memperbaiki ranking,”kata Sam-sapaan akrab-Irjen Pol (Purn) Sam Budi Gusdian itu.
Tampak hadir di kejurnas Offroad putaran ketiga ini mengusung tema “Jatim Gas Poll !!! Poko’e Luwih Maju” ini diantaranya Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Ketua IOF Jatim Kombes Pol Sumardji , Pengurus IOF Gresik Setiawan Prasetyo dan Gresik Offroad Community Akhmad Zainudin Fuad.
Kejurnas Offroad kali kedua di Gunung Bhatang berbeda. Kejurnas diawali country road puluhan mobil offroad. “Ada 52 mobil offroad yang mengikuti country road,”katanya. Ia mengapresiasi Pemkab Gresik dan komunitas offroad Gresik yang menyelenggarakan kejurnas ini. ” Kejurnas ini luar biasa. Karena adanya kolaborasi IOF Pusat, Jatim dan komunitas di Gresik dengan dukungan penuh Pemkab Gresik,”puji Sam.
Mengapa Gunung Bhatang yang lokasi berada di dua desa yakni Ngargosari dan Gulomantung itu. Jenderal dua bintang itu mengungkapkan medan Gunung Bhatang sangat baik. “Meski kemarau, hujan atau sudah dilewati berkali -kali tidak berubah treknya. Jadi adil bagi semua peserta. Mulai scs 1 sampai scs 6 bergiliran semua mendapatkan space yang sama. Adil bagi semua peserta,”jelas Sam Budi Gusdian.
Sementara itu, Ketua panitia lokal IOF NC Gunung Bhatang Akhmad Zainudin Fuad, posisi panitia lokal ini mensupport program IOF Pusat. Sebab, kejurnas ini dianggap bisa menggairahkan ekonomi masyarakat yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Adanya event ini, mulai kuliner, penginapan hingga para pemuda mendapatkan imbas positif. “Kuliner laku. Penginapan terisi. Para pemuda di dua Desa Ngargosari dan Gulomantung ikut kontribusi menjaga lingkungan,”tegas Fuad.
Antusiasme masyarakat menonton Kejurnas Offroad bukan tanpa alasan. Sebab, olahraga ini tidak hanya memacu adrenalin bagi peserta. Namun, menjadi hiburan. Apalagi ketika melihat ada mobil peserta “menggerang” ketika melitasi bukit kapur dengan tingkat kemiringan nyaris 90 derajat. Bahkan, ada mobil terbalik. Peserta histeria. (yad)