GRESIK,1minute.id – Sebanyak 24 tim berlaga dalam lomba Dayung Perahu di waduk Desa Gredek,Kecamatan Duduksampeyan pada Kamis, 18 Agustus 2022. Puluhan tim itu berasal dari berbagai desa di se-Kabupaten Gresik. Setiap tim terdiri dari empat orang.
Lomba Dayung Perahu agenda tahunan desa yang dipimpin oleh Muhammad Bahrul Ghofar itu sempat vakum setahun karena wabah coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Ada aturan yang disyaratkan oleh panitia dalam lomba dayung tradisional ini. Salah satunya, peserta tidak boleh membawa peralatan dayung sendiri. Kemudian, peserta tidak diperbolehkan melintas batas tengah, serta tidak boleh menabrak perahu saat sama-sama mendayung. Bila itu terjadi maka panitia mendiskualifikasi.
Serunya lagi, peserta lomba dayung tidak hanya kaum Adam. Emak-emak di desa itu ikut partisipasi memeriahkan lomba merayakan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia itu. Setiap tim harus menyelesaikan satu putaran dengan jarak 150 meteran.
Kepala Desa (Kades) Gredek Muhammad Bahrul Ghofar mengatakan, lomba dayung tradisional ini setiap tahun digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan. Lomba dayung digelar selama 3 hari berakhir pada Sabtu, 20 Agustus 2022.
“Tahun lalu vakum karena pandemi Covid-19 masih tinggi. Selain itu, panitia tidak mendapat izin dari pihak satgas,”katanya usai pembukaan pada Kamis, 18 Agustus 2022.
Sementara, Yuyun, salah satu peserta menuturkan, dirinya sempat khawatir tercebur di waduk. Namun, ketakutan itu sirna saat berusaha mendayung bersama rekannya tapi malah perahunya berbelok arah. “Perahunya berbalik arah mas susah juga mendayung perahu. Saya kira mudah seperti melihat di televisi,”katanya sambil tersenyum.
Dalam pengamatan wartawan 1minute.id, waduk Desa Gredek memiliki spot apik ketika menjelang senja. Meski, lomba babak penyisihan berakhir, anak-anak desa memanfaatkan untuk mandi dan belajar mendayung. Begini suasana usai pembukaan Lomba Dayung Perahu tradisional itu. (yad)