GRESIK,1minute.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui Program SIG Mandiri menggelar workshop Penguatan Kapabilitas Literasi Digital dan Kemasan Produk UMKM binaan di Hotel AstonInn.
Workshop dan pelatihan yang diikuti 40 pelaku UMKM dari Kabupaten Gresik, Lamongan dan Bojonegoro itu gelar dua hari mulai Kamis, 14 Juli 2022. Pelatihan 40 UMKM ini, SIG bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).
Materi pelatihan diantaranya penggunaan platform media sosial Instagram sebagai bentuk penerapan literasi digital bagi UMKM, packaging produk, pengelolaan informasi produk, pembelajaran dan praktik foto produk menggunakan smartphone, hingga penerapan aplikasi editing visual untuk menunjang pemasaran di media digital.
General Manager of CSR SIG Edy Saraya mengatakan, era digital saat ini dengan kemajuan teknologi dan internet, setiap orang dapat terkoneksi dengan cepat dan mudah. Selayaknya pelaku UMKM memanfaatkan media sosial untuk pemasaran produknya.
“Kalau produk dan kemasannya sudah bagus, maka harus ditunjang dengan digital marketing juga. Misalnya foto yang bagus untuk promosi itu seperti apa, lalu perlu disisipkan karakter tulisan yang menarik agar lebih memikat, semua kita ajarkan di sini,”kata Edy Saraya.
Menurutnya, pelaku UMKM yang mampu menerapkan digital marketing dengan tepat bisa mencapai potensi pertumbuhan pendapatan lebih besar. Inilah pentingnya mempelajari digital marketing, karena bisnis yang tidak menerapakan hal tersebut akan tertinggal dari kompetitornya.
“Para pelaku UMKM dapat memanfaatkan momentum besar penggunaan media sosial untuk mengembangkan bisnisnya, sehingga produk yang dipasarkan tidak hanya dikenal di kawasan lokal saja, namun bisa menjangkau pasar yang lebih luas,”ujar Edy Saraya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindag Kabupaten Gresik Malahatul Fardah mengapresiasi pelatihan yang diselenggarakan oleh SIG dalam upaya meningkatkan kompetensi UMKM, khususnya di Kabupaten Gresik. Harapannya, UMKM mampu naik kelas.
“Semoga dengan adanya kerja sama antara SIG dan UMG melalui pelatihan digital ini, UMKM yang menerapkan metode tradisional menjadi modern, lalu menjadi nasional, dari nasional nantinya diharapkan mampu go global,”jelas Malahatul Fardah.
M. Anhar Khusnani, salah pelaku UMKM bidang handicraft senang. Sebab, pemilik usaha songkok berlabel Songkok Lukis Sekaone. “Dengan adanya pelatihan ini, kami sebagai pelaku UMKM dapat mendalami pembelajaran mengenai media digital khususnya untuk kebutuhan promosi produk agar lebih menarik, sehingga mampu menaikkan penjualan dan omzet tentunya,” ungkap Anhar Khusnani. (yad)