GRESIK,1minute.id – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) bekerja sama dengan Lazismu Gresik kembali membuka program beasiswa orang tua asuh bagi anak yatim duafa yang kesulitan biaya sekolah.
Kuota tak terbatas. Berapa pun pengajuan yang masuk akan ditindaklanjuti melalui tim assesmen dan verifikasi data biar program tepat sasaran.
Ketua Majelis Dikdasmen PDM GresiknDodik Priyambada memastikan, program beasiswa periode kedua tahun ini, pihaknya tidak membatasi berapa kuota yang bisa dilayani. Akan tetapi, sebelum memutuskan memberikan beasiswa, tim assesmen dan verifikasi akan meneliti data yang diajukan masing-masing sekolah/madrasah.
Hal itu dilakukan agar dana yang tersalur lewat Lazismu itu tepat sasaran dan jatuh kepada berhak menerimanya. “Pada periode pertama tahun ajaran lalu, yang kami bantu dalam program ini sebanyak 43 siswa dari jenjang SD/MI hingga SMA/Aliyah. Mereka berasal dari 21 sekolah Muhammadiyah dengan total dana yang tersalur Rp 179 juta,”ujar Dodik dalam siaran pers yang diterima redaksi 1minute.id pada Rabu, 23 Februari 2022.
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan program beasiswa pada periode kedua ini, kata alumnus ITS ini, Majelis Dikdasmen telah bersurat kepada para kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah yang tersebar di berbagai daerah di wilayah Kabupaten Gresik. Surat tersebut bernomor 41/III.4/F/2022, tertanggal 22 Februari 2022.
Isinya, sekolah yang memiliki siswa yatim duafa dan mengalami kesulitan pembiayaan atau membutuhkan bantuan pembiayaan, segera mendaftarkan ke Majelis Dikdasmen. Diharapkan, formulir pendaftaran paling lambat sudah masuk ke majelis pada Jumat besok, 25 Februari 2022.
Secara terpisah, Ketua Lazismu Gresik Abdul Rozak memastikan, berapa pun pendaftar yang masuk, pihaknya akan memproses. Tentu saja, lanjutnya, secara administratif akan dilakukan verifikasi terhadap data pendaftar yang masuk. Selain agar tepat sasaran, Lazismu sebagai penerima amanah dari para donatur, secara profesional bisa mempertanggungjawabkan program beasiswa ini.
“Kami tidak membatasi jumlahnya. Berapa pun yang diajukan pihak sekolah melalui Majelis Dikdasmen, kami akan proses,”kata Rozak seraya menambahkan, beasiswa yang dikover adalah biaya pendidikan selama satu tahun pelajaran. Ia menambahkan hingga Selasa, 22 Februari 2022 jumlah pendaftar beasiswa yang sudah masuk berjumlah 25 siswa. Ia menambahkan, selain kuota masih terbuka lebar, pihaknya juga fleksibel dalam mengelola manajemen beasiswa ini.
Maksudnya, jika ada donatur yang menghendaki memilih sekolah dan calon siswa yang akan menerima bantuan beasiswa, Lazismu tetap membuka diri. Yang penting, katanya, target membantu meringankan beban biaya siswa yatim duafa ini terealisasi. “Monggo kalau semisal ada donatur yang sudah punya pandangan sekolah mana dan siapa siswa yang akan dibantu. Kami terbuka, namun kami tetap memerlukan datanya untuk kepentingan administratif pertanggungjawaban kami,” ujar mubaligh muda ini. (yad)