GRESIK,1minute.id – Semarak Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-6 mulai terasa di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik. Diantaranya, seminar mengusung tema “Santri Gresik Pelopor Pencegahan Stunting untuk Generasi Penerus Bangsa yang Lebih Cerdas”.
Seminar digelar di Ruang Mandala Bhakti Praja Kantor Bupati Gresik di Jalan DR Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas pada Kamis, 21 Oktober 2021. Seminar dibuka oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah.
Menurut Aminatun Habibah, momentum peringatan HSN 2021 ini, para santri dapat menjadi sumber daya manusia yang bagus dan didukung oleh kesehatan yang baik. Serta, mendukung usaha pemerintah kabupaten (Pemkab) Gresik dalam menurunkan angka stunting.
Stunting dan gizi buruk merupakan masalah krusial yang dihadapi oleh Indonesia, khususnya Gresik yang saat ini menjadi salah satu lokus stunting.
Kasus stunting di Gresik saat ini berada pada angka 27 persen. “Gresik merupakan salah satu kabupaten yang menjadi lokus stunting, sehingga perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat Gresik mengenai apa itu stunting dan bagaimana cara menghindarinya,”ujar Bu Min-sapaan-Wabup Aminatun Habibah.
Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober. Diperingati sejak 2015. Tahun ke-6 ini HSN mengusung tema Santri Siaga Jiwa Raga. Seminar diikuti 80 santri dari sepuluh pondok pesantren (Ponpes) di Gresik ini menghadirkan narasumber Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Kabupaten Gresik dr. Yeni Kurniawati ini dihadiri oleh Asisten 1 Sekretariat Daerah Gresik Abu Hassan, Plt Kepala Dinas Kesehatan Gresik dr Mukhibatul Khusna serta Direktur Utama PT. Phapros Tbk Hadi Kardoko.
Bu Min menambahkan peringatan HSN bentuk pengakuan para santri juga ikut berjuang dalam Kemerdekaan Indonesia. Di masa saat ini santri juga berjuang dalam bentuk mengangkat Indonesia ini agar menjadi negara yang bermartabat di mata dunia sebagai bentuk kecintaannya pada tanah air. “Insya Allah ini terus didengungkan di pondok pesantren kita, senantiasa kita mengaji selalu dikatakan Hubbul Wathon Minal Iman,”sambungnya.
Sementara itu, Hadi Kardoko mengungkapkan stunting adalah problem krusial. Karenanya, pihaknya, berkontribusi dengan memberikan edukasi dengan harapan program pencegahan stunting nasional bisa berjalan dengan baik. “Kami melihat Gresik sebagai Kota Santri, dimana santri bisa memberikan kontribusi dan pengaruh yang signifikan dalam program pencegahan stunting,”ujarnya. (yad)