GRESIK,1minute.id – Petrokimia Gresik memborong tiga penghargaan dalam ajang Indonesia Human Capital Award (IHCA) VII Tahun 2021. Penghargaan itu diraih karena perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia terbukti mendukung pemerintah mencetak SDM unggul.
Tiga penghargaan adalah “Best of Five Company in HR Contribution to Community”, “4th Best of The Year 2021 PLATINUM AWARD-A-Excellent” dan “The Best Indonesia-HC Director 2021 untuk Direktur Keuangan & Umum, Budi Wahju Soesilo” dalam kategori Subsidiary of SOE’s Company-Non Finance Company.
Budi Wahju Soesilo mengatakan, program pengembangan talenta yang dihadirkan Petrokimia Gresik tidak hanya untuk peningkatan SDM karyawan, tapi juga menjadi upaya perusahaan dalam mendukung pemerintah mencetak tenaga kerja atau SDM unggul guna menghadapi persaingan global. “Berbagai program pengembangan talenta yang dijalankan atau diciptakan Petrokimia Gresik memiliki semangat untuk membangun SDM Indonesia,”tandas Soesilo dalam siaran pers yang diterima 1minute.id pada Senin, 4 Oktober 2021.
Ada program peningkatan SDM yang luncurkan oleh Petrokimia Gresik. Lima program itu adalah Digital Learning Center (DLC) yang baru saja diluncurkan oleh Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk (Asdep IPP) Kementerian BUMN RI, Zuryati Simbolon, beberapa waktu lalu.
Soesilo menjelaskan bahwa DLC Petrokimia Gresik merupakan inovasi digital yang telah dicanangkan sejak 2020, dan merupakan hasil sinergitas Kementerian BUMN, melalui Pupuk Indonesia dan Petrokimia Gresik, serta Kementerian Perindustrian sebagai upaya meningkatkan daya saing tenaga kerja di Indonesia.
DLC dibangun untuk mempercepat penguasaan kompetensi karyawan, serta menjadi sarana bagi mahasiswa dan siswa magang dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah Menengah Kejuruan atau sederajat. Dimana, mahasiswa dan siswa tidak perlu datang ke pabrik untuk melakukan praktik kerja industri, karena mereka bisa mendapatkan pengalaman magang yang riil melalui platform DLC, diantaranya Virtual Reality dan 360 Plant Facility Learning.
“Fasilitas ini juga menjadi solusi bagi mahasiswa magang di masa pandemi Covid-19, karena banyak mahasiswa kesulitan mencari tempat praktik lantaran banyak perusahaan menutup program magang guna mencegah penyebaran Covid-19,”terang Soesilo.
Kedua, Jambore Petani Muda (JPM) yang telah diselenggarakan sebanyak empat kali oleh perusahaan sejak 2017. Dengan total alumni mencapai 190 orang, program ini merupakan upaya perusahaan menumbuhkan minat generasi milenial terhadap dunia pertanian. Sebab peran generasi muda pada sektor ini masih terbilang rendah, padahal sektor pertanian, tak kalah prospektif dengan sektor lainnya.
“Jambore Petani Muda merupakan salah satu bentuk komitmen Petrokimia Gresik dalam membangun pertanian di Indonesia sekaligus menegaskan arah kebijakan perusahaan yang berorientasi kepada petani dan pertanian masa depan,” ujar Soesilo.
Ketiga, Program Magang Mahasiswa kerja sama dengan 6 Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) yang tersebar di seluruh Indonesia sejak 2019. Keempat, Program Magang Mahasiswa Besertifikat (PMMB) yang sudah berjalan sejak 2019, kerjasama dengan Kementerian BUMN dan didukung oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) dalam upaya meningkatkan daya saing tenaga kerja di Indonesia.
Kelima, Program Vokasi Industri setara Diploma 1 bekerjasama dengan Politeknik APP Jakarta dan Politeknik ATI Makassar. Program ini merupakan wujud komitmen Petrokimia Gresik dalam mengimplementasikan instruksi Presiden RI tentang revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) guna meningkatkan kualitas SDM.
Dalam hal ini, Petrokimia Gresik memberikan kesempatan bagi lulusan SMA/SMK untuk mengikuti program pengembangan pendidikan vokasi industri yang berbasis kompetensi dan link and match,”imbuh Soesilo.
Terakhir, Soesilo memastikan bahwa Petrokimia Gresik akan terus menjalankan program pengembangan talenta unggul untuk Indonesia secara kontinyu guna menghasilkan SDM yang berkompeten.
“Kami akan terus menciptakan program inovatif agar pengembangan talenta berjalan lebih masif, sehingga ke depan tenaga kerja Indonesia mampu bersaing di pasar global,”tutupnya. (yad)