GRESIK, 1minute.id – Ada nuansa beda ngowes bareng bersama Paguyuban Sepeda Kebo Gresik pada Sabtu, 2 Oktober 2021. Biasanya, puluhan anggota paguyuban yang berdiri sejak 2004 atawa 17 tahun lalu, itu memakai kostum ala pejuang atau baju ala Jawa.
Tapi, pagi tadi gowes bareng dengan start dan finish di Alun-alun Gresik di Jalan KH Wachid Hasyim, Gresik itu memakai kostum batik. Baju batik dikombinasikan blangkon, atau kopiah dengan bawahan celana atau sarung. Sehingga, ngowes anggota perkumpulan sepeda kuno binaan Komando Distrik Militer (Kodim) 0817 Gresik ini terasa lebih ciamik.
Mereka keliling jalan protokol, mulai Jalan Pahlawan, Panglima Sudirman, R.A.Kartini , DR Soetomo, Jaksa Agung Suprapto lalu Pahlawan dan finish Alun-alun Gresik. “Kami mampir ke Makodim karena organisasi ini binaan pak Dandim (Letkol Inf Taufik Ismail, Red),”kata Penasehat Pasekgres Sumadi didampingi Ketua Pasekgres Zainal Arifin usai ngowes pada Sabtu, 2 Oktober 2021.
Sumadi mengatakan, ngowes kali berbeda karena memperingati Hari Batik Nasional. “Baju batik, celana dan aksesoris lainnya bebas,”katanya. Hari Batik Nasional diperingati setiap 2 Oktober. Kain Indonesia dengan gambar dan pembuatan dibutuhkan keahlian khusus ini oleh Unesco telah ditetapkan sebagai warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Batik semakin fashionable. (yad)