GRESIK,1minute.id – Suasana Musala As-Salam Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik lebih riuh pada Jumat, 3 September 2021. Puluhan anak berkumpul dalam musala berlokasi di Jalan DR Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas, Gresik itu.
Mereka adalah anak yatim juga yatim piatu. Orang tua mereka meninggal akibat ganasnya wabah Covid-19. Mereka berkumpul di Musala As-Salam untuk mendapatkan santunan dari jamaah Musala di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Santunan diserahkan simbolis oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah kepada anak-anak yang harus berpisah dengan orangtua mereka itu. Tampak hadir di acara kemanusiaan itu adalah Asisten Gunawan Setijadi, Kepala DPUTR Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, dan Kepala DPK Ida Lailatussa’diyah. Wabup Aminatun Habibah mengapresiasi kepedulian pegawai DPUTR dan DPK menyantuni anak yatim piatu ini.
“Inisiatif yang dilakukan jamaah Musala As-Salam ini tentu menjadikan hal yang sangat bermanfaat bagi anak-anak yatim. Tentunya hal ini juga sesuai dengan tuntunan agama, apalagi diimbangi dengan keikhlasan, maka Allah akan mencatat kebaikan yang luar biasa,”kata Bu Min-sapaan akrab-Aminatun Habibah ini.
Pada kesempatan itu, Wabup juga memberikan motivasi kepada anak yatim piatu itu tidak perlu berkecil hati. Sebab, anak-anak tersebut juga mempunyai hak yang sama dengan anak lain. “Kalian jangan berkecil hati, tetap semangat untuk menggapai cita-cita. Kalian juga harapan bangsa, ada harapan sukses menanti anak-anak sekalian. Mungkin dimasa mendatang ada yang menjadi bupati, gubernur, anggota DPRD atau bahkan menjadi Presiden. Oleh sebab itu, tetap semangat dalam belajar dan menggapai cita-citamu ya nak,” pinta Wabup.
Wabup berharap, kegiatan ini juga menjadikan spirit hingga dapat dijadikan sebagai contoh bagi yang lain. Kegiatan berbagi ini dapat dilakukan rutin, minimal setahun sekali untuk menumbuhkan jiwa sosial dan saling berbagi terhadap sesama. Masa PPKM santunan anak yatim secara terbatas. Hanya 50 dari 130 anak yatim piatu yang hadir. (yad)