GRESIK,1minute.id – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengaku prihatin mendengar pengakuan guru honorer yang dipotong gajinya oleh oknum. Bupati Fandi Akhmad Yani akan segera menindaklanjuti terkait adanya pemotongan ini.
Hal itu diungkapkan oleh Bupati seusai acara Silaturahmi dan Sarasehan Pendidikan Forkom GTK – PTK non K-2 se-Kabupaten Gresik di Ruang Mandala Bhakti Praja lantai IV Kantor Bupati Gresik pada Senin, 6 April 2021.
“Kami akan mengevaluasi, akan kami tindaklanjuti. Sangat memprihatinkan ketika hanya sedikit tambahan yang diberikan di tahun 2019 sebagai bentuk perhatian dari pemerintahan kok ada hal seperti itu,”kata Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani pada Selasa, 6 April 2021.
Jika masih ada guru honorer yang mengalami potongan oleh oknum tidak bertanggungjawab, Gus Yani meminta warga agar tidak ragu melapor. Masyarakat tinggal melapor melalui aplikasi Gresikpedia yang menjadi sarana komunikasi masyarakat dengan pemerintah.
“Bisa disampaikan langsung di Gresikpedia karena itu tekoneksi langsung ke dinas-dinas yang lain. Seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial da lain sebagainya,”katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menambahkan pihak meminta klarifikasi kepada pihak kecamatan di Pulau Bawean. “Segera kami akan minta klarifikasi ke pihak Kecamatan,”kata Bu Min-sapaan-Aminatun Habibah.
Syaiful Bachri, guru honorer di Kecamatan Sangkapura mengatakan, dirinya datang ke sini membawa satu misi dari teman-teman di Sangkapura, Pulau Bawean.
Misi itu adalah adanya pemotongan gaji yang diduga dilakukan oknum. Kenaikkan gaji dari Rp 500 ribu menjadi Rp 1 juta masih dipotong oleh oknum. “Saya tanya pada teman-teman di daratan (Gresik) tidak di potong,”katanya.
“Guru honorer di Pulau Bawean Kecamatan Sangkapura dan Tambak. Gaji Rp 500 ribu dipotong 50 persen, kadang saya menerima Rp 200 ribu kadang Rp 100 ribu,”ujarnya.
Sarasehan tersebut diikuti perwakilan guru honorer se-Kabupaten Gresik. Mereka berbincang langsung dengan Bupati dan Wakil Bupati bersama Kepala Dinas Pendidikan Mahin, Kepala BKD Gresik Nadlif dan Ketua PGRI Gresik Arief Susanto.
Arief mengaku para guru honorer tidak perlu diragukan lagi pengabdiannya. “Meskipun gaji dibawah rata-rata tetap mengabdi,”kata Arief yang juga Kepala SMK PGRI Gresik itu. (yad)