GRESIK,1minute.id – Petrokimia Gresik memulai produksi pupuk organik cair (POC) subsidi Phonska OCA. Produksi perdana POC subsidi Phonska Oca melalui anak perusahaan, yaitu Petrosida Gresik.
Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih menjelaskan bahwa Petrokimia Gresik tahun ini mendapatkan tambahan amanah menyalurkan POC subsidi Phonska Oca sebanyak 1,5 juta liter untuk 11 (sebelas) provinsi.
Yaitu, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.
“Phonska Oca merupakan pupuk organik cair inovasi Petrokimia Gresik. Mulai tahun ini pemerintah memasukkan pupuk ini ke dalam skema subsidi melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 49/2020 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Subsidi 2021,”ujar Digna pada Selasa, 9 Maret 2021.
Kebijakan POC subsidi ini, menurutnya, merupakan respon positif pemerintah dalam upaya mengoptimalkan pagu anggaran subsidi pupuk organik. Kurang lebih 10 tahun terakhir, tren serapan pupuk organik subsidi baik bentuk padat atau granul tidak pernah mencapai angka 100 persen. Sehingga setiap tahun terdapat sisa anggaran yang direalokasikan ke pupuk anorganik lainnya.
Di sisi lain, seluruh peneliti, baik dari Badan Litbang Pertanian dan Perguruan Tinggi serta para praktisi pertanian telah bersepakat bahwa pupuk organik sangat diperlukan untuk memperbaiki sifat fisik tanah.
“Produksi tahun ini adalah awal, tidak menutup kemungkinan tahun berikutnya alokasi POC subsidi akan meningkat,”tandas Digna.
Untuk itu, Petrokimia Gresik melalui Petrosida Gresik telah menyiapkan pabrik untuk memproduksi Phonska Oca dengan kapasitas sebesar 264 ribu liter per bulan atau 3,16 juta liter per tahun.
Phonska Oca berbeda dengan pupuk organik cair lainnya, karena memiliki kandungan C-Organik minimal 6 persen, unsur hara makro Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), dan diperkaya unsur mikro serta mikroba yang sangat bermanfaat untuk tanaman.
Kandungan pupuk majemuk dalam Phonska Oca untuk meningkatkan produktivitas pertanian, sedangkan unsur organik untuk memperbaiki kandungan hara pada tanah.
“Tapi perlu dipahami dan disampaikan kepada petani bahwa POC bersubsidi merupakan suplemen tambahan dalam konsep pemupukan berimbang. Bukan pupuk yang diaplikasikan secara mandiri,”ujar Digna.
Untuk itu sebagai bagian dari edukasi terhadap petani, Petrokimia Gresik telah melakukan demonstration plot (demplot) di beberapa tempat di wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi dan NTB. Secara umum pupuk ini mampu mendorong peningkatan hasil mencapai 10 hingga 60 persen bergantung pada jenis komoditas.
“Kita harus mampu memberikan pemahaman kepada petani bahwa produk ini dapat memenuhi harapan petani dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan. Ini adalah titik awal kepercayaan pemerintah dan petani terhadap Petrokimia Gresik terkait pupuk organik cair,”ujar Digna.
Sementara itu Petrokimia Gresik juga menggandeng Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian (BB-SDLP); serta Balai Penelitian Tanah untuk memberikan supervisi dan pengawalan teknologi agar program POC subsidi ini dapat berjalan sebagaimana mestinya.
“Sebagai jaminan produk ini bagus dan sesuai dengan kebutuhan petani, maka Petrokimia Gresik berkolaborasi dengan BB-SDLP dan Balai Penelitian Tanah. Karena jaminan produk berkualitas inilah yang akan meningkatkan produktivitas pertanian nasional,”terangnya.
Sedangkan, Kepala BB-SDLP Dr. Husnain yang turut menyaksikan produksi perdana Phonska Oca menyampaikan bahwa, Phonska Oca semakin relevan karena kesuburan tanah semakin kritis. Untuk Pulau Jawa saja kandungan organik tanah kurang dari 2 persen, sehingga diperlukan pupuk organik yang merupakan ruh dari kesuburan tanah.
“Pemerintah memberikan insentif pada POC cair ini sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan memperbaiki kondisi tanah,” terangnya.
Tantangannya, petani masih banyak yang enggan menggunakan pupuk organik karena memang hasilnya tidak instan. Ini tantangan bersama untuk memberikan edukasi kepada petani penggunaan POC subsidi merupakan investasi jangka panjang guna memperbaiki kondisi tanah.
“Phonska Oca merupakan pupuk yang kualitasnya bagus karena banyak kandungan tambahan, sehingga akan memberikan efek yang signifikan. Jika petani memahami hasil dari aplikasi Phonska Oca, maka pupuk organik cair ini akan dicari petani,” ujar Dr. Husnain.
Ia menambahkan bahwa BB-SDLP akan mengawal uji mutu agar POC ini bisa memberikan hasil optimal. Di sisi lain ia juga berharap ada pengawalan bersama terkait lahan yang nantinya telah mengaplikasikan Phonska Oca, untuk menjadi bahan evaluasi. (*)