GRESIK,1minute.id – Dua anak berhadapan hukum (ABH) atawa tersangka diduga mengalami ganggung psikologis. Dua ABH itu berinisial MSK alias S, 15 dan MSI alias Si, 16. Mereka ada pelaku pembunuhan AAH, 15, teman sepermainnya di desa.
Kedua anak bau kencur itu kini hidup di tahanan anak di Mapolres Gresik mulai dihantui perasaan bersalah. Mereka kerap mengaku “didatangi” sosok AAH. “Siang maupun malam,”ujar sumber 1minute.id. Kedua anak itu mulai ketakutan.
Dua ABH ini menghabisi korban dengan cara tidak lazim. Bahkan, tergolong sadis untuk pelaku seusianya. Mereka merencanakan aksi pembunuhan itu di sebuah lapangan di kecamatan Bungah.
Korban AAH dipukul balok kayu dan batu dibagian kepala belakang. Anak yang baru kelas VIII di salah satu sekolah di Kecamatan Bungah kemudian kaki dan tangannya diikat. Kemudian, melemparkan jasad AAH itu di kubangan air bekas galian C di kawasan Bukit Jamur di Desa / Kecamatan Bungah.
Korban diduga dibunuh 28 Oktober 2020. Dan, ditemukan mengambang Jumat 31 Oktober 2020 petang.
Menurut Kapolres Gresik AKBP arief Fitrianto sehari pascapembunuhan terduga kembali lokasi dan melihat jasad korban mengapung. “Terduga sempat mau menenggelamkan lagi. Tapi, tidak berhasil,”kata Kapolres Arief saat konferensi pers di Mapolres Gresik, Jumat lalu.
Terpisah, Kuasa hukum dua ABH Sulton Sulaiman dikonfirmasi membenarkan adanya pemeriksaan spikologi di RS Bhayangkara Polda Jatim ,Selasa 10 November 2020.
“Klien mengaku ketakutan karena sering “didatangi” oleh korban,”kata Sulton dikonfirmasi selulernya, Senin 9 November 2020 malam.
Akan tetapi, tambahnya, saat rekonstruksi terlihat tegar. Tiba-tiba, tambahnya, sosok korban hadir dihadapan mereka. Kondisi itu, pagi ini, Selasa 10 November 2020 rencananya dua terduga pembunuh AAH itu menjalani pemeriksaan psikologis di RS Bhayangkara Polda Jatim. (*)