GRESIK,1minute.id – Penanganan korona di Gresik menunjukkan tren semakin baik. Setalah beberapa bulan masuk zona aranye. Selasa 27 Oktober 2020, Gresik masuk zona kuning. Perubahan zona tersebut apakah akan diikuti kebijakan proses pembelajaran dari daring menuju tatap muka.
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengatakan, pemerintah kabupaten belum ada rencana pembelanjaran tatap muka untuk siswa sekolah menengah pertama ke bawah. “Siswa SMP ke bawah hari ini belum rencana pembelajaran tatap muka langsung,”tegas Bupati Sambari dalam konfrensi pers di Ruang Putri Cempo Kantor Bupati Gresik, Rabu 28 Oktober 2020.
Konferensi pers dilakukan terkait perkembangan penanganan korona dari zona oranye menjadi kuning. Bupati Sambari didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) drg Syaifudin Ghozali, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Gresik Tursilowanto Harijogi dan Kasubag Humas dan Protokol Gresik Reza Pahlevi menambahkan, saat ini baru jenjang SMA dan SMK telah mengajukan pembelajaran tatap muka.
Jenjang SMA dan SMK menjadi kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim. Akan tetapi, karena lembaga pendidikan itu berada di Gresik. “Kami akan plenokan antara Senin atau Selasa nanti,”tegas Sambari.
Pemkab Gresik, tambahnya, akan membuat keputusan diperbolehkan atau tidak melihat sinyal dari pemerintah pusat maupun provinsi. Bila, pembelajaran tatap muka jenjang SMA sederajat itu bukan dari target pemerintah pusat dan Pemprov Jatim tetap belum diperbolehkan.
“Kalau pun nanti hasil pleno diputuskan disetujui tentu dengan persyaratan ketat,”katanya sambil mencontohkan lokasi sekolah itu berada di zona hijau, sistem pembelajaran mematuhi prokol kesehatan. (*)